ADVERTISEMENT
Sabtu, 26 Januari 2019 08:52 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
DEPOK – Mengantisipasi belum dapatnya kepastian sampah buangan warga Kota Depok dapat dibuang di TPA Lulut, Nambo, Kab. Bogor, jajaran Pemkot Depok khususnya Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Depok mencoba menanggani dengan cara Landfill Meaning. "Harus ada solusi untuk mengurangi debit sampah di Kota Depok yang setiap hari bertambah banyak, terlebih Tempat Pembuangan Akhir sampah (TPA) Cipayung sudah over load, " ujar Kepala TPA Cipayung, Ardan Kurniawan, Jumat (26/1/2019). Solusi yang ditawarkan adalah menggunakan cara Lendfill Meaning atau memeras sampah hingga mengering dan cairannya ditampung di kolam tertentu. Sampah yabg kering nantinya dapat dipergunakan bahan bakar seperti briket. “Kami sedang merancang konsep membangun Landfill Meaning. Jika berjalan, sampah yang kita produksi tidak akan menghasilkan bau, bahkan akan menghasilkan rupiah,” ujarnya yang berharap solusi atau langkah tersebut dapat mengantisipasi penumpukan sampah buangan di TPA Cipayung yang semakin menggunung. Rencananya sekitar 300 ton/hari dari jumlah total 750 ton/hari sampah buangan warga Kota Depok tahun 2019 ini bakal dibuang ke TPA Lulut, Nambo, Kab. Bogor bersama Kota Bogor, Kota Depok, Kota Tangsel dan Kab. Bogor. Program kerjasama membuang sampah bersama di tahun 2019 antar Kota Bogor, Kab. Bogor, Kota Depok dan Kota Tangsel di TPA Lulut, Nambo, Kab. Bogor harus bersabar terlebih dulu karena belum ada kajian lebih jauh terhadap TPA Lulut, Nambo. "Gubernur Jawa Badar, Ridwan Kamil sudah bilang, belum bisa digunakan tahun 2019 ini, karena kajiannya belum selesai,” ujarnya dan tentunya sampah warga Kota Depok akan semakin bertumpuk dan menggunung. (anton/tri)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT