Dasar Maling, Ya Maling!

“MALING! Maling! Maling!”  Pernah dengar teriakan seperti itu di tengah malam buta? Bagi masyarakat yang wilayahnya kemalingan pasti tegang. Warga akan mengejar si penjahat dengan berbagai alat di tangan , kayu, batu atau bahkan senjata tajam, ya pokoknya seadanya yang bisa didapat seketika pada waktu itu. Nah, bisa dibayangkan jika itu maling tertangkap, apa jadinya? Babak belur, tentu saja, sekarat atu tewas sekalian kalau nggak ada yang menolong. Kasus semacam sering terjadi pelaku kejahatan tewas karena pengadilan jalanan. Tapi, apa  itu menjadi nasihat bagi para maling lainnya? Nggak lah. Mereka,tetap saja nggak peduli. Peduli mereka adalah bagaimana mereka bisa mencuri dan mencuri barang orang lain. Oleh sebab itu yang dilakukan adalah  mencari sasaran! Seperti yang terjadi baru-baru ini, di SMPN 19, Serpong Tangsel, sebanyak 31 unit komputer dicuri. Lho, kok bisa melenggang  itu maling, ya? Oke deh itu urusan polisi untuk membekuk mereka. Kasihan tuh sekolah, bakalan kelabakan. Bayangkan, itu kompter kan disiapkan untuk ujian tahun ini. Maling menggasak komputer atau laptop di sekolah bukan sekali ini saja. Sebelumnya,dan selalu terjadi jelang sekolah mengadakan ujian. Seharusnya, pihak sekolah tahu dan paham, perketat keamanan. Satpam sekolah jangan lalai, atau kalau merasa tak mampu ya minta bantuan polisi,dong? Tapi, ya sudahlah, nasi sudah menjadi bubur. Kedepannya, adalah bagaimana itu perangkat  harus ada di sekolah. Kalau nggak, ya bakalan ada sekian ratus siswa nggak bisa ikut ujian. Wahai para maling, kalian boleh senang karena dapat duit dari hasil mencuri komputer. Silakan saja tertawa ngakak sama  pelacur sepuasnya sambil mabok, atau membanting kartu judi. Silakan saja, habiskan tuh duit hasil curian. Dan tinggal tunggu saja, ada ratusan dan bahkan ribuan orang yang jengkel bakalan  menyumpah kalian para maling! Kalau nggak sengsara di dunia, ya di akhirat nanti bakalan dapat ganjaran neraka!  - (massoes)