ADVERTISEMENT

Sekitar 60% dari 124 Spesies Kopi Dunia akan Punah

Jumat, 18 Januari 2019 04:57 WIB

Share
Sekitar 60% dari 124 Spesies Kopi Dunia akan Punah

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

INGGRIS- Kajian menyeluruh pertama tentang risiko yang dihadapi tanaman kopi dunia menunjukkan 60% dari 124 spesies yang telah diketahui, kemungkinan akan menjadi punah. Lebih dari 100 jenis pohon kopi tumbuh secara alamiah di hutan, termasuk dua buah kopi yang kita biasa minum. Ilmuwan mengatakan angka ini "mencemaskan" karena kopi liar sangat penting bagi kelangsungan tanaman kopi dunia. Sekitar satu dari lima tanaman dunia terancam punah dan angka 60% adalah "sangat tinggi". "Jika bukan karena spesies liar, kita tidak akan memiliki kopi sebanyak yang kita minum di dunia saat ini," kata Dr Aaron Davis dari Royal Botanic Gardens, Kew, Inggris. "Karena jika Anda melihat sejarah budi daya kopi, kita menggunakan spesies liar untuk membuat tanaman kopi yang memiliki keberlangsungan". Penelitian yang diterbitkan di jurnal Science Advances menemukan langkah konservasi yang telah dilakukan "tidak memadai" bagi kopi liar, termasuk yang dipandang "sangat penting" bagi produksi kopi dunia jangka panjang. Kajian tersebut menemukan 75 spesies kopi liar dipandang terancam punah, 35 di antaranya tidak terancam, dan hanya sedikit hal yang diketahui terkait 14 jenis sisanya untuk mengambil kesimpulan. Tambahan lagi, ditemukan bahwa 28% spesies kopi liar tumbuh di luar daerah terlindung dan hanya sekitar setengahnya disimpan dalam bank bibit. Kajian kedua di Global Change Biology menemukan kopi Arabica liar dapat dikelompokkan dalam pemeringkatan resmi (IUCN Red List) ketika perkiraan perubahan iklim diperhitungkan. Populasi di alam kemungkinan akan mengecil sampai 50% atau lebih di tahun 2088 hanya karena perubahan iklim saja, demikian disebutkan penelitian tersebut. Arabica Liar dipakai untuk memasok bibit bagi perkebunan kopi dan juga dijadikan tanaman panen. Ethiopia adalah asal dari kopi Arabica, tanaman yang tumbuh secara alamiah di hutan tropis dataran tinggi. "Dengan memperhitungkan pentingnya kopi Arabica bagi Ethiopia dan dunia, kami perlu bekerja keras untuk memahami risiko keberlangsungannya di alam," kata Dr Tadesse Woldemariam Gole, dari Environment and Coffee Forest Forum di Addis Ababa. Apa dimaksud dengan kopi liar dan mengapa kita memerlukannya? Banyak peminum kopi tidak menyadari bahwa kita menggunakan biji kopi hanya dari dua spesies - Coffea Arabica dan Coffea robusta - dari ribuan campuran yang berbeda-beda di pasar. Sebenarnya terdapat 122 spesies kopi selain yang tumbuh liar di alam. Kebanyakan dari kopi liar memang tidak enak diminum, tetapi kemungkinan memiliki gen yang dapat dikendalikan untuk membantu keberlangsungan tanaman kopi di masa depan, di tengah-tengah perubahan iklim dan kemunculan penyakit yang dapat menyerang tanaman kopi. Dalam jangka panjang, kita memerlukan spesies liar untuk menjaga masa depan tanaman pangan kopi dunia, kata para peneliti. "Kita memerlukan sumber dari alam tersebut dari waktu ke waktu," kata Dr Davis. Bagaimana kopi dibandingkan dengan tanaman lain terkait dengan risiko kepunahan? Di dunia, sekitar satu dari lima tanaman terancam punah, sementara tingkatnya bagi kopi adalah sebesar 60%. Sebagai perbandingan, sekitar setengah spesies teh dan mangga liar terancam punah, 6% untuk hazelnut dan 9% bagi pistachio. Dimana tempat hidup kopi liar? Sebagian besar kopi liar tumbuh di hutan terpencil Afrika dan Pulau Madagaskar. Di luar Afrika, kopi liar juga ditemukan di iklim tropik lain, termasuk sebagian daerah India, Sri Lanka dan Australia. Apa jenis kopi yang kita minum? Perdagangan kopi dunia bergantung pada dua spesies - Arabica (Coffea arabica) dan Robusta (Coffea canephora). Spesies ketiga, Liberica (Coffea liberica), tumbuh di seluruh dunia tetapi jarang dijadikan minuman kopi. Apa kerabatnya di alam? Kerabatnya di alam adalah tanaman liar yang secara genetis terkait dengan tanaman pangan budi daya. Tumbuhan ini terus berkembang di alam dan dapat disilangkan dengan tanaman pangan domestikasi. Tanaman ini telah digunakan untuk memperbaiki panen dan kualitas nutrisi sejak pertanian dimulai. Apa yang diinginkan para ilmuwan? Mereka mengatakan kita harus memahami risiko yang dihadapi perkebunan kopi dan memastikan kita memiliki ketersediaan sumber daya untuk mengatasi berbagai ancaman. Pohon kopi, sama seperti banyak tanaman tropis, memiliki biji yang tidak akan bertahan dalam proses pengeringan-pembekuan pada bank bibit konvensional - 45% spesies kopi belum "didukung" keberadaannya di luar alam liar. Dr Eimear Nic Lughadha dari Kew mengatakan ini adalah pertama kalinya pengkajian IUCN Red List dilakukan untuk mengetahui risiko kepunahan kopi dunia dan angka 60% "sangat tinggi". "Kami berharap data baru ini akan menggarisbawahi spesies yang diprioritaskan bagi keberlangsungan sektor produksi kopi, sehingga langkah yang diperlukan dapat diambil untuk melindungi spesies ini," katanya.(BBC)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT