Gunung Anak Krakatau Masih Waspada, Masyarakat Dilarang Mendekat

Selasa 25 Des 2018, 23:04 WIB

SERANG - Gunung Anak Krakatau (GAK) yang berada di perairan Selat Sunda masih berstatus waspada pada level 2. Oleh karenanya, masyarakat nelayan atau wisatawan dilarang mendekati dalam radius 2 km. "Masih berstatus waspada level 2. Masyarakat kami minta tidak mendekati pulau gunung api tersebut dalam radius 2 KM," Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat, Krisyanto, kepada wartawan di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Pos Pengamatan Gunung GAK, di Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Selasa (25/12/2018). Krisyanto menjelaskan tipe letusan Gunung GAK kini berubah. Letusan strombolian adalah tipe erupsi magmatik berupa erupsi eksplosif lemah. Kini erupsi Gunung Anak Krakatau berubah menjadi bercampur dengan air. "Perubahan ini terjadi pasca robohnya dinding gunung GAK yang memicu gelombang tsunami Selat Sunda hingga menelan korban lebih dari 450 jiwa meninggal dunia serta merusak ribuan bangunan," katanya. Krisyanto mengatakan kejadian tsunami salah satunya akibat longsoran tubuh gunung api. "Kemarin masih menjadi perdebatan. Namun tanggal 23 kita baru dapat citra satelit septimel. Kita bandingkan dari 11 dan 23 Desember terdapat perbedaan dimana ini diduga ada sektor longsor sebelah barat daya. Itu yang menyebabakan yang terjadinya tsunami," kata Krisyanto. Dikatakan, aplititudo lebih dari 4 mili menunjukan aktifitas Gunung GAK masih tinggi yang mencirikan tingkat erupsinya masih tinggi. "Dua hari lalu kita sulit sekali mendapatkan visual tubuh Gunung GAK, Tapi sesekali dapat terlihat saat cuaca. Aktivitas gunung masih efektif terjadi dan ini pun kita korelasikan dengan seismograf yang kita pantau disini," katanya. (haryono/yp)

News Update