Oleh S Saiful Rahim “WAH, sampah plastik makin jadi masalah saja, ya?” kata lelaki berpakaian perlente sambil memesan kopi susu, dan duduk tepat di depan Mas Wargo. “Ngomong-ngomong warung ini pada Hari Natal dan Tahun Baru tutup apa tidak ya, Mas?” sambungnya sambil tangannya mencomot talas goreng. “Wah, warung kopi ini kalau bukan Hari Kiamat gak mungkin tutup. Sebab kalau warung ini tutup seorang warga negara Indonesia akan kehilangan hak berutang,” jawab seorang yang entah siapa dan duduk di sebelah mana. Ledakan tawa pun bergema dari semua mulut yang ada. Kecuali mulut Dul Karung, Mas Wargo dan orang yang bertanya yang malahan tampak bingung. “Saudara kita yang seorang ini pernah bersumpah seperti Gajah Mada. Bedanya kalau Gajah Mada bersumpah tak akan makan palapa, dia bersumpah tidak akan makan dan minum di warung ini tanpa berutang,” kata orang yang duduk di ujung kiri bangku panjang, membuat suara tawa kain meledak-ledak. “Maaf saya bukan penduduk daerah sini. Saya cuma diminta menjaga rumah saudara saya yang selama Natal dan Tahun Baru mau tamasya entah ke mana,” kata orang itu lugu. “Jangan kuatir, Pak. Warung Mas Wargo ini tidak pernah tutup. Bahkan dia telah menulis surat minta izin untuk buka terus pada Hari Kiamat. Hanya dia tidak tahu surat itu harus dikirim ke kantor apa,” jelas orang yang duduk tepat di kiri Dul Karung. “Cuma sekarang apa yang kita beli di sini tak bisa lagi dibawa pulang. Sebelum ada seruan larangan atau batasan penggunaan tas plastik, si pemilik warung telah mengharamkan tas plastik dan menggantinya dengan tas atau selongsong kertas. Tapi di musim hujan seperti sekarang tas kertas susah digunakan. Karena kertas mudah sobek bila kena air,” jelas entah siapa dan duduk di sebelah mana. “Iya ya. Mestinya pemerintah cepat-cepat membuat pengganti tas plastik. Jangan cuma bisa melarang saja dong,” entah kata siapa. “Eh, jangan memburukkan pemerintah di warung kopi! Nanti kusuruh tutup warung ini,” ancam orang yang duduk di dekat pintu masuk. “Wah, gawat nih! Gara-gara kampanye menjalar liar, aku bisa kehilangan tempat makan dan minum yang boleh diutang. Benar juga bila orang bilang politik bila salah menggunakannya bisa bikin kotor seperti kantong plastik,” gerutu Dul Karung seraya meninggalkan warung.***

Politik dan Tas Plastik
Sabtu 22 Des 2018, 04:36 WIB

Editor
[email protected] Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
News Update

Rumah BUMN Telkom Wujudkan Mimpi UKM Naik Kelas melalui Sejuta Kemasan Menarik
Rabu 06 Agu 2025, 15:24 WIB
OLAHRAGA
Link Streaming Timnas Indonesia Putri vs Thailand di Piala AFF 2025, Kick Off Pukul 16.30 WIB
06 Agu 2025, 15:21 WIB

OLAHRAGA
Siapa Kandidat Dirtek Timnas Indonesia? Ramai Dibahas Sosok yang Bakal Dipilih PSSI
06 Agu 2025, 15:20 WIB

JAKARTA RAYA
12 Pelaku Curanmor di Bogor Ditangkap, Polisi Sita 10 Motor Curian
06 Agu 2025, 15:02 WIB

HIBURAN
Sule Tak Marahi Anak Meski Tagihan Rp50 Juta karena Roblox: ‘Uang Bisa Dicari, yang Penting Kejujuran
06 Agu 2025, 14:47 WIB

EKONOMI
Bansos PKH Agustus 2025 Segera Dicairkan? Simak Jadwal, Jumlah Bantuan, dan Cara Cek Penerima di Sini!
06 Agu 2025, 14:38 WIB

HIBURAN
Perseteruan Lisa Mariana dengan Ridwan Kamil Berujung Tes DNA yang Jadi Penentu Akhir
06 Agu 2025, 14:33 WIB

JAKARTA RAYA
Viral Warga Perkampungan Dilarang Lintasi Jalan Komplek di Bekasi
06 Agu 2025, 14:23 WIB


Daerah
Intip Profil Sudewo, Sosok Bupati Pati yang Jadi Sorotan Setelah Naikkan PBB Hingga 250 Persen
06 Agu 2025, 14:13 WIB

Nasional
Pengumuman Kelulusan PPG Guru Tertentu 2025: Arti Kode 'Tidak Lulus' dan Solusinya
06 Agu 2025, 14:02 WIB


OLAHRAGA
Link Live Streaming Timnas Putri Indonesia vs Thailand di Piala AFF Wanita 2025
06 Agu 2025, 13:55 WIB

TEKNO
7 Rekomendasi HP Murah di Bawah Rp1,5 Juta Edisi Agustus 2025, Cek Selengkapnya
06 Agu 2025, 13:41 WIB


