Korban Puting Beliung Bogor Gratis Masuk Rumah Susun

Selasa 11 Des 2018, 14:31 WIB

BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Rumah Susun Sewa (Rusunawa) siap menampung korban puting beliung. Mereka tidak akan dibebankan biaya alias gratis untuk menempatinya. Kepala UPTD Rusunawa Kota Bogor, Sujianto, mengatakan siap menampung korban bencana untuk mengisi rusunawa. "Dari 320 unit rusun di Menteng Asri, ada 10 unit rusun dalam kondisi kosong. Kami peruntukan khusus bagi korban bencana. Silahkan tempati. Kami tidak pungut biaya," kata Sujianto kepada wartawan. Sementara untuk rusun Cibuluh, ada 20 unit rusun khusus bagi korban bencana atau 10 persen dari jumlah 198 unit rusun Cibuluh. "Untuk rusun Cibuluh, masih leluasa. Masih 100 unit kosong. Tinggal disposisi dari Wali Kota karena berkaitan dengan target pendapatan kami nantinya,” katanya. Jika ditempati, Sujianto memastikan membebaskan biaya sewa selama satu tahun. Korban bencana angin puting beliung hanya membayar biaya pemakaian air dan listrik sesuai dengan tagihan. "Saratnya ya harus ada surat dari kelurahan dan kecamatan yang menyatakan mereka terkena bencana, kemudian ada KTP, KK, Surat Nikah, kemudian mengisi formulir mengisi data jumlah yang menghuni. Rusunawa yang kami siapkan, hanya kamar kosong. Tidak ada barang atau perabot. Jadi penghuni bawa sendiri,"ujarnya. Sujianto menjelaskan, jika sudah satu tahun dan penghuni yang merupakan korban angin puting beliung masih ingin melanjutkan tinggal, maka akan dimasukan ke golongan penghuni umum hingga harus membayar biaya sewa. "Tapi kalau mereka ingin ada keringanan dari Pemkot Bogor sesuai Perwali Nomor 34 tahun 2014 tentang Keringanan dan Pengurangan Sewa, bisa dapat. Saratnya mengajukan surat ke Wali Kota Bogor. Harus ada persetujuan dari Wali Kota Bogor karena kami harus melapor kepada Bapenda terkait target pendapatan,” ungkapnya. "Kami sudah sosialisasi. Kami sudah sampaikan ke warga Bogor Selatan yang menjadi korban. Sekarang mereka mengurus administrasi,"paparnya. (yopi/yp)


News Update