Akses Jalan Ditutup, Warga Demo di Kantor Balaikota.

JAKARTA –  Ratusan warga RW. 07 Kel. Kayu Putih, Kec. Pulo Gadung, mendatangi Balaikota,  Rabu (21/11/2018). Mereka mengadu ke gubernur karena jalan akses masuk ke pemukiman warga ditutup satu perusahaan. Akibatnya,  warga harus memutar sangat jauh untuk keluar kampungnya. "Akses jalan ini merupakan tanah wakaf buyut kami dahulu.  Tapi oleh perusahaan jalan lingkungan ini ditutup salah satu perusahaan, " kata Andi,  salah satu warga, " di halaman Balaikota. Warga mendesak gubernur  mencabut  surat keputusan nomor 1323 tahun 2017 yang ditandatangan Djarot Syaiful Hidayat. "Surat tersebut dijadikan alasan perusahaan untuk menutup jalan lingkungan yang merupakaan wakaf dari jaman dulu." Sebelum ditutup tembok oleh PT. NTF, warga masih menggunakan dan merawat jalan dengan baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan kerja bakti terakhir pada bulan Januari 2017 yang dilakukan warga RW 07, karena warga memahami bahwa inilah satu-satunya akses yang dapat dilalui oleh wara. Warga menuntut perusahaan menjalankan kesepakatan yang sudah dibuat yaakni,

1. Warga RW. 07 bersepakat bahwa jalan di wilayah RT. 016/07 harus tetap ada.
2. Boleh jalan dipindahkan ke sebelah kiri atau kanan dari lahan milik PT. Nurdin Tampobolon Fam (sebelah kampus Trisakti atau sebelah gudang Bulog) dengan luas yang sama.
3. Membentuk ulang tim penyelesaian masalah jalan di wilayah RT 011 dan RT 016 RW. 07 yang bernama Tim 17.

Syarif,  sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta,  meminta pemprov menyelesaikan masalah warga dengan bijak. "Apalagi warga hanya meminta akseS jalan dialihkan ke samping lahan milik perusahaan itu.  Itu bisa diatur melalui penataan kawasan yang akan dibangun. Jadi tidak ada yang dirugikan, " katanya. (john/tri)