Egi Fedly jadi Dukun, Bandit dan Orang Gila

Kamis 01 Nov 2018, 07:50 WIB

PROFILNYA sebenarnya lebih menampakkan diri sebagai sosok rocker, musisi. Tapi dia lebih dikenal sebagai aktor. Selama 20 tahun terakhir, sudah puluhan film dan sinetron dibintanginya. Dan kini masih aktif. Rambut gondrong, ekspresi garang dan peran antagonis. Tak sedikit juga jadi pelanggan karakter orang gila, nyentrik, dukun dan sosok manusia aneh lainnya. Sehingga jika mendapat peran protogonis yang bisa dihitung dengan jari, aktor yang satu ini justru merasa asing. Dalam usia tidak muda lagi, 62 tahun, Egi Fedly tak pernah absen dalam industri film dan sinetron tanah air. Egi eksis terus dengan penampakan sosok khasnya. "Kalau nggak jadi dukun, ketua bandit, ya, jadi orang gila, ha.. ha.., " ujar Egi tertawa pada Pos Kota. Bahkan di salah satu rumah produksi yang sangat produktif, dia tidak boleh menokohkan karakter baik atau protogonis. "Jadi saya harus antagonis terus di produksi sinetron dan film yang mereka bikin," ungkap Egi yang beristerikan seorang dosen di IKJ ini. Alumnus Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ini mengaku sangat enjoy dengan karakter spesialnya itu. "Makanya aku tetap gondrong karena dengan begini aku terus dapat job. Justru aku ragu jika motong rambut apakah akan ada produser atau sutradara yang mau ngajak aku, " bebernya. Terlalu lama bekutat sebagai pelanggan antagonis, menjadikan dia sangat piawai melakoni karakter yang menjadi musuh dan dibenci penonton itu. "Kebetulan karakter antagonis aku agak beda dengan karakter antagonis film-film eksyen. Jika di film-film laga tokoh antagonisnya biasanya reaktif, atraktif, tapi kebetulan dari dulu karakter antagonis yang saya lakoni lebih seperti tokoh berdarah dingin dan nyentrik. Makanya sampai tua seperti ini saya bisa tetap jadi pelanggan tokoh antagonis," urainya. BIKIN LAGU Di luar film, Egi ternyata suka membikin lagu-lagu balada, bahkan dia pernah konser. Tapi Egi tidak mau mengkomersilkan lagu-lagunya. Dia mengirim lagu-lagunya ke medsos, youtube. "Senang aja, saya ngga mau pusing mikirin biaya produksi, menghitung untung dan rugi, karena lagu-lagu yang saya gubah dan nyanyikan adalah ungkapan hati saya, kesenangan dan kebebasan hati saya idealisme saya " urai Egi. Tahun 1980, Egi mendirikan kelompok musik mahasiswa ‘Benclunk’ di IKJ dan berhasil juara 2 Festival Musik Humor. Setahun kemudian mendirikan grup musik country Babadotan bersama Iwan dan berkali-kali menjuarai festival musik country. Bahkan lagu ciptaannya berjudul Jalan Setapak juara 1 lomba cipta lagu hutan dan dikirim ke Thailand mewakili Indonesia. Sampai sekarang Egi masih bergabung dengan Ully Sigar Rusady dalam komunitas Rumah Balada Indonesia yang mengusung lingkungan hidup dan humanisme. Kini, Egi yang juga profesional audio visual dan campany profile, kembali tengah menjalani proses syuting dengan tajuk Leak: Kajang Kliwon, satu film bergenro horor yang syutingnya di pulau Dewata, Bali. Berperan sebagai Mangku, tokoh adat budaya setempat. Sebelumnya, Egi membintangi film Pengabdi Setan, Jailangkung, Nyai Ahmad Dahlan, Marlina The Four Acts Murderer, Parakang, Headshot, 2 Batas Waktu, Guru Bangsa: Tjokroaminoto dan puluhan film lainnya serta ratusan episode serial sinetron ini. (ali/d)

News Update