Egi Fedly Dilarang PH Mainkan Karakter Protagonis

Rabu 31 Okt 2018, 10:51 WIB

JAKARTA - Puluhan film dan sinetron dibintanginya sejak dua puluh tahun lalu. Ciri khasnya, rambut gondrong dan peran antagonis. Tak sedikit juga jadi pelanggan karakter orang gila, nyentrik, dukun dan sosok manusia aneh lainnya. Sehingga jika mendapat peran protogonis yang bisa dihitung dengan jari, aktor yang satu ini justru merasa asing. Egi Fedly, dalam usia tidak muda lagi, 62 tahun, tak pernah absen dalam industri film dan sinetron tanah air. Egi eksis terus dengan penampilan khasnya. "Kalo ngga jadi dukun, ketua bandit ya jadi orang gila, ha ha " ujar Egi tertawa pada Pos Kota. Bahkan, di salah satu rumah produksi yang sangat produktif, dia tidak boleh menokohkan karakter baik atau protagonis. "Jadi saya harus antagonis terus di produksi sinetron dan film yang mereka bikin," ungkap Egi yang beristerikan seorang dosen di IKJ ini. Alumnus Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ini mengaku sangat menikmati karakter spesialnya itu. "Makanya aku tetap gondrong karena dengan begini aku terus dapat job. Justru aku ragu jika motong rambut apakah akan ada produser atau sutradara yang mau ngajak aku, " bebernya. Terlalu lama bekutat sebagai pelanggan antagonis, menjadikan dia sangat piawai melakoni karakter yang menjadi musuh dan dibenci penonton itu. "Kebetulan karakter antagonis aku agak beda dengan karakter antagonis film-film laga. Jika di film-film laga tokoh antagonisnya biasanya reaktif, atraktif, tapi kebetulan dari dulu karakter antagonis yang saya lakoni lebih seperti tokoh berdarah dingin dan nyentrik. Makanya sampai tua seperti ini saya bisa tetap jadi pelanggan tokoh antagonis," urainya. Musik Di luar film, Egi ternyata suka membuat lagu-lagu balada. Bahkan, dia pernah menggelar sebuah konser. Tapi Egi tidak mau mengkomersilkan lagu-lagunya. Dia memilih mempublikasikan lagu-lagu ciptaannya lewat Media Sosial. "Senang aja, saya ngga mau pusing mikirin biaya produksi, menghitung untung dan rugi, karena lagu-lagu yang saya gubah dan nyanyikan adalah ungkapan hati saya, kesenangan dan kebebasan hati saya idealisme saya " urai Egi. Tahun 1980, Egi mendirikan kelompok musik mahasiswa Benclunk di IKJ dan berhasil juara 2 Festival Musik Humor.  Setahun kemudian, ia mendirikan grup musik  country Babadotan bersama Iwan,  dan berkali-kali menjuarai festival musik country. Bahkan lagu ciptaannya berjudul ‘Jalan Setapak’ menyabet juara 1 di lomba cipta lagu hutan dan dikirim ke Thailand mewakili Indonesia. Sampai sekarang, Egi masih bergabung dengan Ully Sigar Rusady dalam komunitas Rumah Balada Indonesia yang mengusung lingkungan hidup dan humanisme. Kini, Egi yang juga profesional audio visual  dan campany profile, kembali tengah menjalani proses syuting dengan tajuk ‘Leak: Kajang Kliwon’, satu film bergenre horor yang syutingnya di pulau Dewata, Bali. Egi memainkan peran tokoh adat budaya setempat atau Mangku. Sebelumnya, Egi membintangi film ‘Pengabdi Setan’,  ‘Jailangkung’, ‘Nyai Ahmad Dahlan’, ‘Marlina The Four Acts Murderer’, ‘Parakang’, ‘Headshot’, ‘2 Batas Waktu’, ‘Guru Bangsa: Tjokroaminoto’ dan puluhan film lainnya serta ratusan episode serial sinetron.(ali/mb)  

News Update