ADVERTISEMENT

Tukang Jahit di Kolong Jembatan Ini Mengajarkan Tidak Serakah

Minggu, 28 Oktober 2018 19:25 WIB

Share
Tukang Jahit di Kolong Jembatan Ini Mengajarkan Tidak Serakah

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Dengan menjahit, Yusron mampu menghidupi istri dan keempat anaknya. Menurutnya, menjahit merupakan kemampuan yang ia kuasai dan telah ia tekuni selama puluhan tahun lamanya. Yusron mengungkapkan, setiap harinya, pasti ada saja orang yang menggunakan jasanya untuk menjahit atau pun mempermak pakaiannya. Telah menekuni profesi sebagai penjahit sejak 1975 hingga sekarang di kawasan Jatinegara, ia mengaku memiliki pelanggan tetap. "Setiap hari ya ada aja, Alhamdulillah," ujar Yusron di Jalan Pisangan Lama Raya, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (28/10/2018). Setiap harinya, paling tidak ia mampu mengantongi uang Rp. 100.000 - Rp. 200.000. Jasa potong pakaian hingga vermak ia patok mulai Rp. 10.000 - Rp. 30.000 saja. "Yah Alhamdulillah, bisa ngantongin sampai 200 ribu, tergantung juga sih lagi setiap hari kan ga sama. Ramai tuh kalau menjelang lebaran, pas malam takbiran. Itu saya bisa ngantongin 700 - 800 ribu," terangnya. Ia mengungkapkan, sebenarnya ketika sedang ramai seperti Malam Takbiran, ia bisa saja mengantongi pendapatan hingga Rp. 1 juta, bahkan lebih. Tetapi mengingat usianya yang tak lagi muda, ia pun tidak mampu memforsir tenaganya lebih lama. "Kalau saya, udah bisa ngantongi 700 ribu udah. Udah ga kuat kalau sampai malam banget gitu," serunya. Setiap hari mulai pukul 06.00 - 17.00 WIB, Yusron berada di belakang mesin jahitnya mengerjakan pesanan pelanggan. Ia mengungkapkan hanya menerima kerjaan ketika berada di lapak jahitnya jika di rumah, ia sudah enggan menerima kerjaan. Sebab, di rumah ia hanya beristirahat dan menikmati waktu bersama keluarga. Yusron memang tidak mau serakah. Keluarga bagi orang sederhana ini adalah yang terpenting dalam hidupnya. Meskipun sudah tidak ada tanggungan, karena keempat anaknya telah membangun rumah tangga masing-masing, tetapi ia memilih untuk tetap bekerja dan menekuni profesinya tersebut. Menurutnya, ia akan terus setia dengan pekerjaannya tersebut selama masih kuat dan sehat. "Kebisaan saya cuma ngejahit mba, saya mau dagang ga bisa, mau kerja yang lain juga ga bisa. Jadi saya bakal terus ngejahit saja," tuturnya seraya tersenyum. Siang tadi ketika poskotanews.com mendatangi tempatnya bekerja, terlihat istri dan ponakannya yang berumur 4 tahun tengah menemani lelaki 62 tahun tersebut. Yusron menjelaskan karena ini hari Minggu, sehingga sang istri ikut menemaninya bekerja. "Kan ini minggu jadi ikut ke sini aja. Kalau hari biasa mah ga," kata Yusron. (cw2/b)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT