Sambangi Buya Syafii Maarif, Ma'ruf Amin Diminta Tak Hanya Bawa Islam Nusantara

Senin, 15 Oktober 2018 15:42 WIB

Share
Sambangi Buya Syafii Maarif, Ma'ruf Amin Diminta Tak Hanya Bawa Islam Nusantara
SLEMAN - Calon Wakil Presiden (cawapres) Ma’ruf Amin melanjutkan safarinya di Yogyakarta dengan mengunjungi kediaman mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii di sela kunjungannya di Yogyakarta. Ma'ruf dan Buya Syafii pernah berada dalam satu organisasi, Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), sebelum akhirnya mundur karena menjadi cawapres dari Joko Widodo. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menuturkan banyak hal yang didiskusikan dengan tokoh yang dikenal sering bersuara tentang keberagaman Indonesia itu. Ma'ruf mengatakan Buya Syafii berpesan agar dirinya menjaga kemajemukan Indonesia. Mantan Rais Aam PBNU itu juga diminta tidak sekadar membawa Islam Nusantara yang digelorakan Nahdlatul Ulama sebab Muhammadiyah juga menyerukan Islam Berkemajuan. “Beliau bilang jangan hanya Islam Nusantara, tetapi juga Islam berkemajuan yang menjadi motonya Muhammadiyah. Karena itu saya akan selalu membawa bukan hanya Islam Nusantara, tapi Islam berkemajuan,” ujarnya, Senin (15/10/2018). Sementara itu Buya Syafii mengingatkan agar agama tidak dijadikan kendaraan politik. Dia meminta agama hanya dijadikan panduan untuk berpolitik agar menuntun kepada politik yang baik. “Jadi agama jangan dijadikan kendaraan. Politik yang harus menjadi kendaraan moral. Idealnya begitu,” harap Buya. Tokoh bersahaja kelahiran 31 Mei 1935 itu mencontohkan konflik di Jazirah Arab yang disebutnya akibat politik agama. Buya Syafii mewanti-wanti agar konflik di Arab tidak terjadi di Indonesia. Dia harap agar Pilpres 2019 dapat berjalan dengan damai. “Itu sangat berbahaya. Dan di sini juga ada pembelinya, kalau mereka enggak paham, mereka beli ide-ide khilafah, ISIS, itu kan enggak sehat. Masa peradaban yang jatuh mau dibawa kesini, bodoh namanya," terangnya. “Pemilu harus damai. Kalau seumpamanya ada yang menghujat sepihak, yang lain lebih-lebih kalem,” pungkas Buya Syafii. (ikbal/yp)
Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -
Berita Terkait