Cagar Budaya Jembatan Panus Depok Penuh Sampah, Aktivis yang Turun Tangan

Minggu 14 Okt 2018, 19:43 WIB

DEPOK  – Puluhan anggota Komunitas Ciliwung mengelar aksi bersih di tiang beton Jembatan Panus, Depok Lama, yang penuh sampah batang pohon, ranting dan bambu. Jembatan Panus merupakan cagar budaya Kota Depok. Warga sekitar mendukung kegiatan komunitas tersebut terlebih selama ini tidak ada niatan sama sekali dari Pemkot Depok untuk membersihkan sampah yang tersangkut. “Tumpukan sampah buangan yang kebanyakan batang pohon, bambu dan ranting sejak lama tersangkut di tiang pondasi Jembatan Panus namun pihak Pemkot Depok sama sekali tidak ada niat untuk membersihkan atau mengangkut sampah yang tersangkut tersebut,” kata Ny. Wati, warga Jl. Flamboyan, Depok Lama, Minggu (14/10). Jajaran terkait di Pemkot Depok bukan mengangkut tumpukan ranting, batang kayu dan bambu yang terasngkut malah sibuk membuat tangga menuju kolong jembatan yang menelan dana sekitar Rp 179 juta dengan alasan tangga itu dibuat untuk kegiatan pembersihan sampah saat banjir suatu waktu. Menurut dia, terkesan Pemkot Depok tutup mata dan masa bodoh dengan tumpukan sampah yang tersangkut di dua tiang jembatan Panus persis didekat titik pemantauan ketinggian air Sungai Ciliwung. “Ya seharusnya sekalian kerja selain membuat tangga dengan nilai lebih dari seratus juta rupiah juga dibersihkan sampah bukan malah dibiarkan begitu,” tuturnya yang dinilai dana sebesar itu membuat tangga juga terlalu mahal. Sementara itu, Ketua Komunitas Ciliwung, Taufik didampingi Sekber setempat Hidayat R, mengatakan ini bentuk kepedulian anggota Komunitas Ciliwung melihat tumpukan sampah yang tersangkut di tiang Jembatan Panus untuk menjaga keasrian serta kebersihan Sungai Ciliwung. “Mumpung kondisi aliran air Sungai Ciliwung tengah kering atau surut maka anggotanya melakukan aksi bersih,” ujarnya apalagi Jembatan Panus  ini salah satu cagar budaya peninggalan jaman Belanda yang harus dipertahankan keberadaanya khawatir saat ada kiriman air dari Bogor sampah akan bertambah bertumpuk dan susah untuk diangkut atau dibersihkan. (anton/win)

News Update