ADVERTISEMENT

Capres Prabowo dan Cawapres Sandiaga Uno Dinilai Politisasi Kasus Penganiayaan Ratna Sarumpaet

Rabu, 3 Oktober 2018 10:54 WIB

Share
Capres Prabowo dan Cawapres Sandiaga Uno Dinilai Politisasi Kasus Penganiayaan Ratna Sarumpaet

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) nilai tim pasangan calon Prabowo Subianto - Sandiaga Uno melakukan politisasi kasus dugaan pemukulan yang dialami Ratna Sarumpaet. PDIP menyebut politisasi dilakukan bahkan sebelum ada kepastian kebenaran kasus terseut. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristianto tim paslon nomor urut 02 lebih mengutamakan kepentingan politik daripada memberi perhatian kepada bencana di Sulawesi Tengah. "Upaya memolitisir kasus penganiayaan yang belum jelas terhadap Ratna Sarumpaet, pada saat seluruh warga bangsa berduka dan berbela rasa akibat bencana gempa bumi dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, sungguh tidak tepat. Tindakan tim Prabowo tersebut menunjukkan kepentingan politik lebih dominan," katanya melalui keterangan tertulis, Rabu (3/10/2018). Hasto meminta agar kubu Prabowo - Sandi segera melaporkan dugaan tindak penganiayaan Ratna disertai bukti-bukti yang kuat. Dia juga berharap agar aktivis perempuan tersebut divisum. “Kita ini negara hukum. Jika tim pemenangan Prabowo-Sandi betul-betul memiliki bukti otentik atas penganiayaan tersebut, segera laporkan polisi. Tempuh jalur hukum dan minta visum et repertum sehingga publik mendapatkan kejelasan atas persoalan tersebut” tandasnya. Lebih lanjut, insinyur teknik di Universitas Gajah Mada itu menilai telah terjadi penggiringan opini publik  seolah terjadi kekerasan atas Ratna Sarumpaet dan  menuduhkan hal itu sebagai tanggungjawab Joko Widodo. "Sangat tidak elok, dan menyerang kecerdasan publik. Rakyat tahu bahwa Pak Jokowi dan Kyai Ma’ruf tidak memiliki tradisi kekerasan sama sekali. Sementara yang disana memiliki banyak pengalaman kelam terhadap berbagai bentuk tindak kekerasan," terangnya. “Apa yang dipertontonkan dengan memolitisasi kasus kekerasan secara sepihak tanpa adanya laporan ke polisi dan keterangan resmi dari rumah sakit, hanya menghadirkan atraksi playing victim yang tidak etis dan telah mengusik rasa kemanusiaan kita," imbuh Hasto. Di akhir pernyataannya, mantan anggota DPR RI itu menyinggung tim Prabowo - Sandi untuk juga melakukan pembelaan terhadap kasus Semanggi dan penculikan aktivis yang terjadi pada masa orde baru. "Pembelaan yang diungkap atas kasus Ratna Sarumpaet oleh tim Prabowo tersebut hanya akan positif apabila mereka juga membela lebih hebat lagi terhadap Kasus Semanggi ataupun penculikan aktivis serta pembunuhan Marsinah di era Rejim Soeharto," tutup Hasto. (ikbal/tri) https://youtu.be/wVnPt7RxtwY

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT