ADVERTISEMENT

Sindir Sandi Uno, Budiman Sujatmiko: Mending Mi Instan Dibanding Ulama Instan

Rabu, 19 September 2018 14:45 WIB

Share
Sindir Sandi Uno, Budiman Sujatmiko: Mending Mi Instan Dibanding Ulama Instan

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan Budiman Sujatmiko menilai pemberian gelar ulama kepada bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno oleh politisi Senior PKS Hidayat merupakan sebuah penghinaan. Budiman mengatakan pemberian gelar ulama secara instan itu penghinaan terhadap suatu proses untuk menjadi seorang ulama. Politisi yang pernah menjadi aktivis 1998 itu juga menduga predikat ulama kepada Sandi hanya untuk kepentingan politik. "Tiba-tiba diberikan ulama instan. Untuk sesuatu yang tanpa proses, bagi itu saya itu menghina akal sehat, nurani, kecerdasan, menghina kerja keras, pengabdian semua orang yang pernah mengerjakan sesatu tiba-tiba kalah di ujung hanya untuk tujuan-tujuan yang gak ada hubungan dengan predikat itu," katanya di Posko Cemara, Jalan Cemara No 19, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (19/9/2018) Anggota DPR RI itu menambahkan untuk menjadi seseorang yang disebut ulama memerlukan proses panjang dengan tungkat keilmuan tertentu. Karena itu predikat ulama secara instan yang disematkan kepada Sandiaga merupakan sesuatu yang tidak baik. Bahkan dia menyebut mi instan lebih baik dari sebutan ulama instan. "Masih mending mi instan. Mi instan itu dimasak cepat, dan kita tahu itu bisa dimakan meski instan. Nah ini, sudah instan isinya bukan itu pula. Paham ya. Misalnya bayangkan ada, bungkusnya mi instan, kita makan ternyata bukan mi, ternyata isinya kapas atau kapuk. Jadi nipunya dua kali tu, instannya sama kapasnya," tandas Budiman. (ikbal/yp) https://youtu.be/y5pDnd9227Q

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT