ADVERTISEMENT

'Korban Kekerasan Seksual' Calon Hakim Mahkamah Agung AS, Brett Kavanaugh, Buka Suara

Selasa, 18 September 2018 06:11 WIB

Share
'Korban Kekerasan Seksual' Calon Hakim Mahkamah Agung AS, Brett Kavanaugh, Buka Suara

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

AMERIKA- Seorang perempuan yang mengklaim bahwa dirinya diserang secara seksual oleh calon hakim Mahkamah Agung Amerika Serikat, Brett Kavanaugh, buka suara. Christine Blasey Ford mengatakan kepada harian Washington Post, Kavanaugh telah menjepitnya ke tempat tidur dan mencoba menanggalkan pakaiannya ketika mereka berdua masih remaja. Kavanaugh membantah tuduhan itu ketika pertama kali muncul pada pekan lalu. Kini, anggota Komite Yudisial di Senat diperkirakan bakal menemui Kavanaugh dan Ford untuk meminta kejelasan duduk perkara. Sebelumnya, Kavanaugh, 53, ditanyai selama empat hari oleh anggota Komite Yudisial di Senat pekan lalu. Mereka akan menggelar pemungutan suara pada Kamis (20/9) untuk menentukan apakah sosok yang dicalonkan Presiden Donald Trump itu bisa dipilih oleh seluruh anggota Senat. Kavanaugh adalah pilihan Presiden Trump untuk menggantikan Hakim Anthony Kennedy dan dia sangat ditentang keras oleh sebagian Demokrat karena pandangannya yang konservatif, seperti isu aborsi. Jika dipilih untuk seumur hidup, Kavanaugh diprediksi dapat menggerakkan posisi Mahkamah Agung condong ke kanan. Kapan dugaan serangan itu terjadi? Ford, seorang profesor psikologi di Universitas Palo Alto, mengatakan kepada Washington Post bahwa dia memutuskan maju ke muka publik karena privasinya "telah diketahui". Dia meyakini insiden itu terjadi pada 1982, ketika dia berusia 15 tahun dan Kavanaugh berusia 17 tahun. Saat itu, Kavanaugh merupakan seorang pelajar Georgetown Preparatory School di Bethesda, Maryland, sedangkan Ford adalah pelajar sebuah sekolah menengah. Insiden itu diduga terjadi ketika sekumpulan remaja bertemu di sebuah rumah. Ford mengklaim Kavanaugh dan seorang teman "menjebaknya" ke kamar tidur. Kavanaugh dan temannya sama-sama mabuk, kata Ford. Kavanaugh, sebagaimaan dituliskan Washington Post, menjepit punggung Ford di tempat tidur dan meraba-raba bagian dalam pakaiannya. Ketika Ford mencoba berteriak, lanjut harian itu, Kavanaugh meletakkan tangannya di mulut perempuan tersebut. "Saya pikir dia [Kavanaugh] secara tidak sengaja bakal membunuh saya," kata Ford kepada Washington Post. Kavanaugh merilis bantahannya, pekan lalu: "Saya dengan pasti dan tegas menyangkal tuduhan ini. Saya tidak melakukan ini di sekolah menengah atau kapan saja". Bagaimana pengakuan Ford pertama kali muncul? Dia pertama kali mendekati anggota parlemen dari Partai Demokrat pada bulan Juli, tak lama setelah Trump menyebut Kavanaugh sebagai calon hakim MA. Dia mengatakan telah mengirim surat kepada anggota Kongres, Anna Eshoo, Senator Dianne Feinstein, yang merupakan anggota senior Komite Yudisial di Senat. Ford meyakini Feinstein menghormati permintaannya untuk menjaga kerahasiaan surat itu tetapi "yang lain tidak". Feinstein mengatakan dalam pernyataan setelah melihat artikel Washington Post: "Saya mendukung keputusan Ford untuk berbagi ceritanya, dan sekarang hal itu ada di tangan FBI untuk melakukan penyelidikan. Ini harus terjadi sebelum Senat bergerak maju pada pencalonan kali ini. " Senator Grassley mengeluarkan pernyataan membela Kavanaugh. "Hakim Kavanaugh telah menjalani enam investigasi lapangan penuh FBI dari 1993 hingga 2018," katanya. "Tidak ada dugaan yang menyerupai klaim tersebut." (BBC)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT