ADVERTISEMENT

Sekolah Diliburkan Pasca Polisi Bubarkan Penonton Brutal dengan Gas Air Mata

Jumat, 7 September 2018 15:57 WIB

Share
Sekolah Diliburkan Pasca Polisi Bubarkan Penonton Brutal dengan Gas Air Mata

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BEKASI – Tindakan refresif aparat kepolisian saat menangani  oknum penonton sepakbola di Stadion Patriot Chandrabaga, pada Kamis  (06/09)  malam berdampak pada kegiatan belajar mengajar di SDN Kayuringin Jaya 16, Bekasi Selatan. “Sekolah terpaksa tidak mengadakan kegiatan belajar mengajar,” ujar Wuri Handayani, satu Guru di SDN Kayuringin 16, Bekasi Selatan, Jumat (7/9/2018). Menurutnya di dalam lingkungan sekolah dan malah di kelas masih ada udara mengandung gas yang memedihkan mata, “Sepertinya masih ada gas air mata di sekolah,” jelas Wuri. Ada sekitar 300 murid lebih di SDN Kayuringin Jaya terpaksa dipulangkan lantaran masih terdapat sisa-sisa gas air mata di kelas yang membuat mata para murid perih "Karena situasi semakin parah, mata siswa perih mengeluarkan air mata, sekitar jam 08.30 WIB pihak sekolah memulangkan para murid," lanjut Wuri. Menurut Wuri murid yang terdampak gas air mata berada di lantai dua sekolah, diduga sisa gas air mata bekas kejadian bentrok antara suporter dengan kepolisian masih berdiam di kelas. Menurut Wuri pihak sekolah menemukan selongsong gas air mata di halaman sekolah, selongsong tersebut sempat dimainkan oleh anak murid. Suporter Persija Ricuh Munculnya tembakan gas air mata itu terjadi sekitar pukul 20:40, akibat ulah penonton yang tidak masuk stadion  untuk menyaksikan pertandingan Persija Jakarta versus Selangor FC, karena tidak memiliki tiket. Mereka pun mencoba membuat keributan supaya pintu dibuka. Namun ulah oknum penonton ini membuat polisi yang berjaga bertindak . Anggota kepolisian yang ditugaskan mengamankan pertandingan terpaksa membubarkan mereka dengan refresif, tembakan gas air mata pun dilesaknya,  di Jalan Guntur Raya, atau sisi Barat Stadion Patriot Chandrabaga, Kota Bekasi, padahal di jalan itu adalah perumahan penduduk. Menurut Sertu Sutrisno, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kelurahan Kayuringinjaya, Bekasi Selatan, letusan gas air mata terjadi di rumah Tri Soco, 76, warga  Jln Guntur Raya B2 No .5 RT 007/019 Kayuringin Jaya ,Bekasi selatan. “Gas air mata  dua buah  meledak, satu masuk kedalam rumah melewati lobang udara dan yang satu meledak di teras rumah,” kata Sutrisno, sambil mengatakan sekitar pukul 22:00, Sekar Suci Seruning Tanjung, anak Tri Soco, menderita sesak nafas akibat asap gas air mata itu dan dilarikan ke RSUD Kota Bekasi. Sejumlah kaca mobil mobil rusak akibat terkena lemparan batu ulah penonton brutal. Beberapa warga pun menyayangkan aksi itu, mereka berteriak di media sosial twitter dan facebook, “Siapa yang harus tanggungjawab kalau sudah begini. Pihak Polri atau petinggi Jakmania. Gara-gara peluru gas air mata, seluruh siswa SD Kayuringin dipulangkan. Beberapa dari mereka kena gas air mata, termasuk keponakan gue. Nih gue temuin selongsong peluru gas air mata gua temuin di halaman rumah gua,” begitu cuitan Antin Badai, dalam akun twetternya. (saban/tri)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT