Hemat Air Cara Bijak di Musim Kemarau

Senin, 27 Agustus 2018 08:21 WIB

Share
Hemat Air Cara Bijak di Musim Kemarau
DAMPAK musim kemarau mulai dirasakan warga, baik di daerah maupun Jakarta. Warga di sejumlah lokasi di Ibukota kini mengeluh karena  kesulitan mendapatkan air bersih. Potret warga mendapatkan air bersih di antaranya terjadi di Kebayoran Lama, Bintaro, Tambora, dan lainnya. Sumur-sumur pompa mereka sudah pada kering, kalaupun ada,  kualitas airnya  jelek dan kuantitasnya  sangat terbatas. Demi memenuhi kebutuhan hidup, tak jarang warga terpaksa membuat sumur baru atau memperdalam sumur yang ada. Sebagian warga memperdalam sumur dengan cara mengebor. Setelah mengebor hingga 12 meter, mereka baru menemukan  sumber mata air. Itu pun  tidak semua wilayah dapat. Bahkan di beberapa tempat ada  yang sudah mengebor sampai 15 meter lebih, baru menemukan sumber mata  air. Kesulitan mendapatkan air bersih di sejumlah lokasi patut diwaspadai warga Jakarta. Selain kemarau masih beberapa bulan lagi, pasokan air bersih dari PAM Jaya juga belum bisa mejangkau atau melayani seluruh warga Jakarta. Jumlah penduduk  Jakarta tercaat 10, 37 juta jiwa. Sementara sesuai dengan data, PAM Jaya melalui dua mitranya,  baru  melayani air bersih kepada warga di bawah 70 persen dari total jumlah penduduk. Warga belum terlayani air bersih dari PAM Jaya itu ada dua kemungkinan, yakni karena belum ada  jaringan atau mereka memang ogah berlangganan lantaran air tanahnya masih bagus. Terlepas dari itu,  baik warga maupun Pemprov DKI Jakarta dan para pemangku jabatan lainnya, sudah seharusnya mulai mengantisipasi adanya  kesulitan air bersih di sejumlah lokasi. Apalagi berdasarkan prediksi (BMKG)  Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika  musim kemarau masih akan terjadi sampai Oktober 2018.  Artinya masih ada dua bulan lagi kemarau masih melanda Jakarta. Di saat kemarau masih membekap kehidupan, sebaiknya kita tidak jor-joran menggunakan air tanah maupun air bersih pasokan dari PAM Jaya. Hemat adalah cara bijak. Gunakanlah air seperlunya. Sementara Pemprov DKI Jakarta dan stakeholder  mencarikan solusi yang tepat mengatasi kesulitan air bersih pada musim kemarau, baik untuk saat ini maupun masa depan. Ingat, sudah bukan rahasia lagi, saat ini bumi mengalami krisis global warming atau pemanasan global. Kondisi ini  tentunya memiliki dampak buruk bagi kehidupan manusia, termasuk adanya ancaman krisis air bersih.  @*
Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar