Mahasiswi Indonesia Tewas Tenggelam di Jerman, Ahli: Sorot Baju yang Dikenakan

Selasa, 14 Agustus 2018 12:20 WIB

Share
Mahasiswi Indonesia Tewas Tenggelam di Jerman, Ahli: Sorot Baju yang Dikenakan
JERMAN - Seorang mahasiswi asal Indonesia berinisial Shinta Putri Dina Pertiwi, ditemukan tewas tenggelam di Danau Trebgas, Badesse, Bavaria, Jerman, Kamis (9/8/2018) sore waktu setempat. Kematian tragis gadis asal Malang ini cukup mengejutkan keluarga. Pasalnya, mahasiswi program S1 jurusan Biokimia yang disebut tewas tenggelam, padahal ia dikenal jago berenang. Shinta dinyatakan hilang di danau pada Rabu (8/8/2018), setelah berenang di danau yang tak jauh dari kampusnya bersama dua orang temannya. Kedua rekan korban sempat panik, saat Shinta tak muncul ke permukaan setelah menyelam ke danau yang disebut memiliki kedalaman 4 meter tersebut. Mereka akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwenang. Selama dua hari pencarian, masyarakat Indonesia terus mengikuti perkembangan kejadian di Jerman tersebut dari berbagai media. Portal Reporter24 yang memiliki aplikasi menerjemah menjadi salah satu situs yang banyak dikunjungi masyarakat Indonesia. Paman Shinta, Wibisono,  sempat mengirimkan email kepada redaksi Reporter24 dan bercerita mengenai keponakan tersayangnya tersebut. Menurutnya, Shinta sudah satu tahun lebih hidup di Bayreuth untuk menjalani pendidikannya. Sebelumnya, ia menempuh studi di Leipzig selama tiga tahun. “Shinta itu humoris. Dia sangat kuat dan suka membantu,” tulis paman Shinta seperti dikutip nordbayerischer-kurien.de. Ribuan warga Malang mendatangi kediaman orang tua Shinta untuk menunjukkan rasa belasungkawanya. Saat ini, kedatangan jenazah anak kedua dari tiga bersaudara ini ke Indonesia masih ditunggu keluarga dan sahabat-sahabatnya. “Kami pastikan kami akan bantu keluarga sesuai kebutuhannya. Kalau keluarga mampu biayai pemulangan, kami akan bantu seluruh aspek administratifnya, termasuk penanganan di bandara. Tapi kalau keluarga tidak mampu biayai pemulangan jenazah, tentu kami akan bantu membiayai penulangannya," kata Dirjen Perlindungan WNI Kemlu Lalu Muhammad Iqbal kepada wartawan, Selasa (14/8/2018). Hingga saat ini, sebab kematian Shinta masih belum jelas. Pihak berwenang disebut mengotopsi jasad Shinta untuk mencari penyebab kematian. Shinta disebut berenang dengan mengenakan pakaian renang khusus muslim yang terbuat dari bahan neoprene. Bahan jenis ini, merupakan poly sintetis yang berserat halus dan lembut. Bahan kain ini umumnya didesain dengan tingkat ketebalan sekitar 1 hingga 3 mm tergantung dari jenis produksi pabrik, dan kerap dipakai sebagai bahan membuat pakaian renang auatpun pakaian menyelam. Ada dugaan, jika pakaian renang yang dikenakan Shinta menyerap panas berlebih, mengingat suhu panas ektrim tengah melanda beberapa negara di Eropa. "Panas yang hebat adalah masalah umum untuk sirkulasi," kata dokter Matthias Olszewski dari Stadtsteinach. "Baju renang secara alami memperburuk kepanasan, dan dapat menyebabkan kelemahan sirkulasi darah yang berkaitan erat dengan hilangnya kesadaran. Hasil yang mungkin karena hal ini adalah serangan jantung atau stroke,” jelasnya. (mb)  
Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar