ADVERTISEMENT

Sandi Minta Hotman Paris Terbiasa Gunakan Transportasi Umum

Senin, 6 Agustus 2018 15:19 WIB

Share
Sandi Minta Hotman Paris Terbiasa Gunakan Transportasi Umum

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA -  Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno menanggapi kritikan pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea terkait perluasan sistem ganjil genap di beberapa ruas jalan Ibu Kota, selama perhelatan Asian Games. Menurut Sandiaga, tujuan utama penerapan sistem ganjil genap untuk mengurangi kepadatan lalu lintas, memperbaiki kualitas udara, dan membiasakan masyarakat menggunakan transportasi umum. "Ya ini salah satunya kualitas udara. Saya ingin kualitas udara lebih baik. Kedua untuk membiasakan masyarakat, khususnya pak Hotman ya," kata Sandiaga di Balaikota DKI, Senin (6/8/2018). Bahkan, orang nomor dua di Jakarta itu meminta Hotman untuk ikut mempromosikan Light Rail Transit (LRT) di Kelapa Gading, Jakarta Utara yang sebentar lagi dioperasikan sebagai salah satu layanan saat Asian Games. ( BACA: Protes Ganjil Genap Akhir Pekan, Hotman Paris : Kan Jalanan Sepi ) "Sebentar lagi ada LRT, dia bisa juga mulai mempromosikan LRT yang Insha Allah Agustus ini ada. Kebetulan Kopi Joni (tempat layanan konsultasi gratis Hotman Paris) dekat banget tuh," ucap Sandiaga. Kendati demikian, Wagub menerima masukan dari Hotman. Bahkan, dia sebut tidak hanya pengacara kontroversial tersebut yang ikut mengeluhkan banyak warga yang tidak setuju. Namun, Sandiaga meminta agar semua masyarakat ikut mendukung kebijakan perluasan ganjil genap demi kesuksesan Asian Games. "Sebetulnya buka pak Hotman aja tapi banyak sekali masyarakat yang ngeluh, tapi setelah saya jelaskan, satu, kita menerapkan ERP tahun depan, dan MRT akan beroperasi tahun depan, dan LRT sudah mulai operasional mulai beberapa hari kedepan, kita sama-sama patuhi ganjil genap ini untuk Asian Games," pungkas Sandiaga. Sebelumnya, melalui akun Instagram resminya @hotmanparisofficial pengacara kondang itu mengomentari perluasan ganjil genap di Jakarta. Dia menilai, aturan tersebut membebani masyarakat lantaran diterapkan saat akhir pekan. Bahkan dianggap tidak logis. (yendhi)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT