ADVERTISEMENT

Wanita Korban KDRT Ini Mengaku Lelah

Kamis, 26 Juli 2018 19:19 WIB

Share
Wanita Korban KDRT Ini Mengaku Lelah

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

DEPOK - Pasca-penyiksaan terhadap NA alias Atun,25, oleh suaminya PHW,31, di Depok, keadaan psikologis korban tertekan dan takut meliat orang baru dikenal. Hal tersebut diutarakan Uwa korban, Zaelani,61, mengatakan kalau NA merasa kecapean sekali lantaran beberapa kali diperiksa dimintai keterangan untuk memenuhi alat bukti kepolisian. "NA baru bisa istirahat dengan tenang di rumah bersama anaknya yang masih tiga tahun. Jangan diganggu dulu karena selain cape juga kondisi psikologisnya masih tertekan,"ujarnya kepada poskotanews.com saat disambangi di kediamannya daerah Sukmajaya, Kota Depok, Kamis (26/7) pagi. Menurut Zaelani, semenjak kejadian hingga sekarang keponakannya masih belum menyentuh makanan dan kondisi fisiknya sangat lemah. "Tidak tega melihat keadaannya seperti ini. Ini juga baru bisa istirahat dan baru bisa makan dengan tenang setelah selesai dipanggil dari polres dari pagi hingga baru pulang pukul 22.00 WIB ke rumah kemarin Rabu (25/7) ,"tambahnya. (Baca: Suami Cemburu, Isteri Dianiaya, Ditelanjangi dan Digunduli di Depan Anak Balitanya) Korban NA cukup lega setelah mengetahui suaminya telah ditangkap. "NA pernah bilang merasa lega dan tidak takut lagi kalau suaminya telah ditangkap. NA serta pihak keluarga juga berharap pelaku dapat dihukum berat sesuai dengan perbuatannya,"tutupnya. Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Bintoro mengatakan korban NA pada Rabu (25/7) malam sudah dilakukan pemeriksaan oleh tim penyidik Reskrim Tim Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). "Pemeriksaan korban mulai Bai Proses Lidik dan BAP Sidik,"ujarnya didampingi Kanit PPA Polresta Depok Ipda Nurul. Mantan Kasat Reskrim Polres Banyumas Jawa Tengah ini mengungkapkan lantaran pelaku PHW sudah berhasil ditangkap. Penyidik memintai keterangan korban hanya untuk penambahan alat bukti. "Untuk memulihkan psikologis korban pasca kejadian, pihaknya telah berkoordinasi dengan P2TP2A Kota Depok dalam memberikan pendampingan psikologi korban,"tutup perwira jebolan Akpol angkatan 2004 ini. (Angga/b)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT