ADVERTISEMENT

Astaga! 200 SKTM Palsu Beredar di Tiap Kabupaten di Semarang

Rabu, 11 Juli 2018 15:50 WIB

Share
Astaga! 200 SKTM Palsu Beredar di Tiap Kabupaten di Semarang

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SEMÀRANG - Para orang tua calon peserta didik di Jawa Tengah mulai waswas terkait banyaknya surat keterangan tidak mampu (SKTM) palsu dalam proses penerimaan peserta didik baru tahun 2018. Kapolda Jawa Tengah, Irjen Polisi Condro Kirono menegaskan akan menindak tegas pemalsu surat keterangan tidak mampu (SKTM) yang digunakan sebagai syarat agar diterima sebagai siswa saat penerimaan peserta didik baru. "Pemalsu SKTM bisa dijerat pasal 263 KUHP tentang pemalsuan dokumen,” tegas Kapolda usai upacara peringatan HUT Bhayangkara di Semarang, Jawa Tengah, Rabu(11/7/2018). Orang nomor satu di jajaran Polda Jateng ini menyatakan keprihatinannya sehubungan banyaknya orang tua calon murid baru yang memanfaatkan kebijakan baru bertujuan untuk membantu masyarakat kurang mampu agar diterima saat penerimaan peserta didik baru . "Banyak orang tua calon peserta didik baru yang pura-pura miskin agar anaknya bisa diterima di sebuah sekolah, ujar Kapolda . "Perilaku seperti itu jelas-jelas merugikan calon murid yang orang tuanya benar-benar tidak mampu,” sambungnya. Untuk itulah Polda Jateng akan mengambil tindakan tegas. Ia mengaku sudah membentuk tim di tingkat Polda maupun polres. (BacaMenolong Murid Tak Mampu Kenapa Muncul SKTM Palsu?) Ia menyebut penanganan perkara itu akan berada di bawah koordinasi Ditkrimum untuk tingkat Polda dan satuan reserse kriminal untuk tingkat polres. Menurut Kapolda, di Jateng SKTM yang dipalsukan ini cukup banyak . "Di tiap kabupaten ada 200 lebih temuan," katanya. Kapolda Jateng mengimbau para orang tua calon murid baru untuk jujur agar masyarakat yang kurang mampu benar-benar memperoleh haknya untuk mendapat pendidikan. (suatmadji/ys)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT