Rabu, 4 Juli 2018 15:19 WIB
JAKARTA – Lakukan riset teknologi mobil listrik, Kementerian Perindustrian gandeng Toyota dan enam perguruan tinggi negeri. Ke-enam pergururuan tinggi tersebut adalah Universitas Indonesia, Univesitas Gajah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universitas Sebelas Maret, Universitas Udayana dan Institut Teknologi 10 November. Riset dan studi secara komprehensif tentang pentahapan teknologi vehicle ini, kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto untuk menjadi masukan bagi pemerintah dalam menerapkan kebijakan pengembangan kendaraan listrik. “Pemerintah berharap target 20% kendaraan emisi karbon rendah dapat tercapai pada tahun 2025,” ujar Menperin pada acara kickoff Electrified Vehicle Comprehensive studi di kantor Kemenperin, Rabu (4/7/2018).
Teks : Menperin Airlangga Hartarto lakukan test drive mobil listrik.(Ist) Menurut Menperin, sasaran tersebut tidak terlepas dari komitmen pemerintah Indonesia untuk dapat menurunkan emisi gas rumah kaca (C02) sebesar 29% pada tahun 2030, sekaligus menjaga energi sekuriti khususnya di sektor transportasi daerah. "Sebagai salah satu sektor andalan di dalam roadmap making Indonesia 4.0 Industri otomotif nasional diharapkan menjadi basis produksi kendaraan bermotor baik internal combustion engine (ICE) maupun electrified vehicle (EV) untuk pasar domestik maupun ekspor,” paparnya. Untuk mengimplementasikan hal ini, lanjutnya, Kemenperin berkolaborasi dengan sejumlah akademisi dan Toyota Indonesia, untuk memperkenalkan teknologi pengembangan kendaraan ramah lingkungan termasuk mobil listrik. “Riset ini akan berlangsung dua tahun, tahap awal dilakukan oleh ITB, UGM dan UI, selanjutnya tahap dua oleh ITS, UNS dan Universitas Udayana,” jelas Airlangga.
Teks : Mobil sumbangan Toyota Indonesia untuk riset.(Ist) Melalui riset bersama ini, tambah Airlangga, akan dicara solusi kenyamanan berkendara leh para pengguna, infrastruktur pengisian energi listrik, rantai pasok dalam negeri, serta adopsi teknologi dan regulasi. Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahyono mengatakan pihaknya sangat mendukung riset ini. “Kami memberikan dukungan dengan menyediakan kendaraan, data logger, charger dan asistensi lainnya yang dapat dipergunakan peneliti dari sejumlah universitas negeri Indonesia,” ungkapkan. Pada kesempatan itu, pihaknya menyerahkan 12 unit kendaraan listrik dan enam unit kendaraan konvensional . “Riset ini akan berjalan selama tiga bulan dan tes mobil dilakukan di Jakarta, Bandung, dan Yogjakarta pada tahap pertama,” ujar Warih.(Tri)


Berita Terkait
2 tahun yang lalu
2 tahun yang lalu
2 tahun yang lalu
2 tahun yang lalu
2 tahun yang lalu
2 tahun yang lalu
Berita Terkini
0 Komentar