Ketika Sang Buaya Muncul

BUAYA. Kenapa tiba-tiba bicara soal buaya? Ya, binatang buas ini juga mengapa tiba-tiba sering muncul, bahkan bukan pada habitatnya? Beberapa waktu lalu, seekor baya muncul di tepi pantai Jakarta. Belakangan muncul lagi di Kali Grogol, Jakarta Barat, dan di Ciputat, Tangsel. Tentu saja ini membuat geger masyarakat ibukota dan sekitarnya. Dan petugas juga harus disibukan mencari binatang buas tersebut. Bagi masyarakat, tentu saja, bukannya nggak pernah melihat buaya, karena binatang tersebut kan bisa dilihat di kebun binatang? Bisa jadi mereka was-was jika buaya berkeliaran bukan di tempatnya, akan mengganggu masyarakat. Ya, namanya juga bintang buas, yang bisa memangsa apa saja,binatang ternak termasuk manusia. Karena tempat-tempat umum, pantai dan sungai sering dikunjungi manusia, apakah rekreasi, mancing, dan mandi. Terutama anak-anak yang nggak berpikir ada bahaya mengancam. Buaya, kalau bicara bangsa alligator ini, sebenanya sangat menarik. Bagi orang Betawi, sepasang buaya suami istri, dijadikan salah satu ‘bawaan’ dalam acara adat lamaran atau pernikahan. Tentu saja bukan buaya beneran,tapi buaya roti. Atau roti buaya.”Pokoknya kalau nggak ada roti buaya-nya, bawaannya nggak afdol! Konon katanya, buaya adalah pasangan yang sangat setia, karena sepanjang hidupnya hanya ‘kawin’ satu kali. Oleh sebab itu, buaya disimbolkan untuk pasangan pengantin baru, agar mereka juga meniru kesetiaan tersebut. Tapi, juga hati-hati. Buaya juga sering di kambing hitamkan. Misalnya lelaki yang royal, nakal, biasa disebut ‘lelaki buaya’, buaya darat, dsb. Nah, buaya yang ini kayaknya nggak boleh ditiru. O ya,pertanda apa ya,kok akhir-akhir ini buaya sering muncul ke permukaan? Kalau berani tanyakan saja pada para buaya? “Buaya, eh sang buaya. Kenapa ente nongol terus? “ Ah, iseng aja. Memangnya manusia aja yang boleh bikin gaduh? -massoes