Festival Ulun Danu Bali Hadirkan 2.500 Seniman

BALI – Sebagai obyek wisata terkenal, Bali tak pernah sepi dari pagelaran seni. Tak terkecuali ‘Ulun Danu Art Festival ke IV tahun ini. Bupati Tabanan Bali, Ni Putu Eka Wiryastuti hadirkan 2.500 seniman. Puncak acara tersebut dilaksanakan di Pura Ulun Danu Baretan. Acara yang disaksikan ribuan wisatawan dalam dan luar negeri itu dihadiri Kadis Pariwisata Provinsi Bali, Agung Yuniarta, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Kemenpar RI, I Gede Pitana dan Ketua DPRD Bali, I Nyoman Adi Wiryatama. “Pada festival ini kami mengundang 2.500 seniman untuk menghibur para wisatawan yang hadir. Rangkaian acara Ulun Danu Beratan Art Festival berlangsung sejak 13 Juni sampai 1 Juli 2018 dan puncaknya berlangsung selama 3 hari, yaitu pada tanggal 24, 25 dan 26 Juni 2018,” kata Bupati Eka, Senin (24/8/2018). Ulun Danu Art Festival tahun ini mengusung tema danu kertih yang berarti pemeliharaan dan pelestarian danau dengat semangat danau kertih menyatukan beragam adat budaya nusantara yang diharapkan mampu untuk mendogkrak sektor pariwisata. “Selain melestarikan seni dan budaya lokal, bisa juga mengundang banyak wisatawan. Tiap hari 2.000 pengunjung hadir dan bisa naik mencapai 5.000 pengunjung,” kata Bupati Eka. Ulun Danu Art Festval tahun ini dibagi menjadi 3 termin waktu. Tahap pertama atraksi seni, lomba mewarnai, lomba rias sampan dayung, lomba membuat patung dari sayuran, lomba membuat penjor (janur), lomba merangkai bunga, lomba fotografi dan videografi. Tahap kedua dimeriahkan 22 stand pameran UMKM, parade 100 Gebogan Bunga, Tarian Tektekan, Tarian Beleganjur, tarian Barong Bangkung, Tarian Bungan Sandat Serasi, Tarian Kecak Ulun Danu dan masih banyak lagi. Terakhir pada 25 Juni hingga 1 Juli 2018 diisi Tari Sekar Jagat, Tari Truna Jaya, Tari Margapati, dan Tari Oleg Tamulilingan. Manager Operasional DTW Tanah Lot I Wayan Mustika mengungkapkan festival ini mendapat dukungan Kementerian Pariwisata. “Tabanan memiliki 25 daya tarik wisata dan terus dikembangkan desa wisata. Dari 41 desa yang berpotensi sudah ditetapkan 16 desa wisata.” (tiyo/tri)