ADVERTISEMENT

Gedung Putih Gelar Bukber Perdana, Mayoritas Organisasi Muslim Pilih Absen

Kamis, 7 Juni 2018 15:11 WIB

Share
Gedung Putih Gelar Bukber Perdana, Mayoritas Organisasi Muslim Pilih Absen

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

AMERIKA SERIKAT – Buka puasa perdana di Gedung Putih setelah Donald Trump berkuasa akhirnya digelar Rabu (6/6/2018) waktu setempat. Sekitar 50 tamu undangan hadir, antara lain Duta Besar Arab Saudi dan Duta Besar Yordania untuk Amerika Serikat. "Untuk Anda semua (undangan) dan untuk Muslim di seluruh dunia, Ramadan Mubarak," ucap Trump, seperti dilansir AFP, Kamis (7/6/2018).  "Malam ini kami mengucapkan terima kasih atas ikatan persahabatan dan kerja sama yang telah kami bangun bersama mitra kami yang terhormat dari seluruh Timur Tengah," lanjut Trump. Sebenarnya, Trump juga mengirimkan undangan kepada beberapa komunitas muslim di AS. Namun, sebagian besar memilih untuk tidak menghadiri perjamuan tersebut. Dan, sebagian organisasi muslim di AS lainnya, justru mengaku tak diundang Trump. Salah satunya adalah The Islamic Society of North America, yang merupakan organisasi Islam tertua dan terbesar di negara itu. Colin Christopher, direktur lintas agama kelompok itu, mengatakan kepada HuffPost bahwa dia yakin undangan tahun ini terutama diberikan kepada para diplomat. "Jika Gedung Putih tertarik mengundang para pemimpin pemerintah asing dari negara-negara mayoritas Muslim yang korup yang menunjukkan kebijakan yang tidak adil dan tidak adil pada populasi mereka sendiri, yang tampaknya sejalan dengan masa pemerintahan AS saat ini," tulis Christopher dalam email yang dikirmkannya. "Kami yakin bahwa mereka akan menikmati waktu bersama, mengabaikan kebutuhan dasar dan hak asasi manusia dari masing-masing masyarakat." Seperti diketahui, hubungan Trump dengan komunitas Muslim sedikit kurang harmonis. Terutama setelah Trump memberlakukan serangkaian larangan perjalanan yang menargetkan sebagian besar negara-negara Muslim. Selain itu, sebelum resmi dilantik menjadi presiden,  Trump sempat mengatakan jika dia akan mempertimbangkan untuk mengawasi dan menutup masjid di AS untuk memerangi terorisme, serta menciptakan database nasional untuk Muslim di AS. (embun)  

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT