IRAN- Isu pelecehan seksual yang dianggap tabu di Iran muncul kembali setelah adanya tuduhan serangkaian kegiatan tidak senonoh yang melibatkan lebih dari selusin siswa sekolah menengah di Teheran. Tersangka seorang pria dewasa diduga mencekoki siswa lelaki itu dengan alkohol, lalu menunjukkan mereka menonton video porno dan memaksa mereka melakukan adegan seks. Terungkapnya kasus ini dan insiden serupa sebelumnya, melahirkan gelombang aksi warga negara itu di media sosial dengan menggunakan tagar #MeToo. Mereka berbagi cerita pengalaman serupa dan sebagian lainnya membuat semacam pengakuan. Dan perbedaannya saat ini adalah, dan langkah yang tidak lazim, pemimpin tertinggi Iran Syatollah Khamenei, secara pribadi meminta agar pelakunya dihukum. Sebagian warga Iran meyakini gelombang protes melalui media sosial ini diawali kasus-kasus kekerasan seksual sebelumnya yang menimbulkan kemarahan publik. Tahun lalu, seorang guru baca Alquran yang memiliki hubungan dekat dengan pemimpin tertinggi negara itu dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa anak siswanya - tuduhan ini dibantah oleh sang guru. Pada awal tahun ini, guru tersebut dipecat dan kasusnya dipetieskan. Namun demikian putusan ini menimbulkan kemarahan di sejumlah kalangan, dan seorang anggota parlemen Iran menuduhnya sebagai intervensi otoritas tertinggi negara itu. #MosqueMeToo Bagaimanapun, ini bukanlah pertama kalinya orang Iran menggunakan tagar #MeToo. Seperti diketahui, tagar ini diadopsi oleh pengguna media sosial Iran ketika terungkap berbagai kasus dugaan kekerasan seksual dengan terduga Harvey Weinstein, produser film Hollywood. Setelah kasus Weinstein melahirkan gelombang kemarahan, muncul pula versi lain dari tagar itu yaitu #MosqueMeToo. Tagar ini digunakan untuk meningkatkan kesadaran tentang pelecehan seksual di tempat-tempat suci atau lokasi ziarah Islam, seperti saat Haji tahunan. Maka, kaum perempuan Muslim pun bersaksi dan menyerukan penghentian kekerasan seksual, serta menghukum pelakunya, dengan tagar #MosqueMeToo. Seorang pengguna media sosial berjenis kelamin pria telah menulis di akun tweeternya: "Saya masih di sekolah menengah ketika kepala sekolah membawa saya ke rumahnya dan menyiksa saya, saya takut menceritakannya kepada ayah saya... Kini saya menyadari betapa sakitnya apa yang saya rasakan." Seorang pria pemilik akun tweeter Sotvan_d mengaku menyesal melecehkan seorang perempuan ketika dia masih remaja dan meminta maaf atas apa yang dia lakukan. Lainnya, Eli, di akun Twitternya, mengatakan bahwa dia sering disiksa antara usia tujuh dan 16 tahun oleh seseorang yang dekat dengan orangtuanya, tetapi ia tidak pernah memiliki keberanian untuk memberi tahu siapa pun - karena dia meyakini itu adalah kesalahannya sendiri. Dan saat ini, dia secara teratur berbicara kepada anaknya dan menasehatinya bahwa jika hal seperti itu terjadi pada dirinya, bukan salahnya baginya untuk mengungkapkannya pada orang tuanya. Polemik soal pendidikan seks Kasus-kasus pelecehan seksual telah memicu perdebatan di antara warga Iran, dan tidak sedikit di antaranya yang menyalahkan konservatisme sosial dan kegagalan negara untuk meningkatkan kesadaran tentang perilaku seksual yang sehat. Pendidikan seks di Iran bukan bagian dari kurikulum sekolah dan hanya menjadi program pilihan di tingkat perguruan tinggi baru-baru ini setelah diketahui banyak anak muda menjadi aktif secara seksual di negara itu, meskipun ada sanksi ketat bagi pelaku kegiatan seks di luar nikah. Setahun lalu, Ayatollah Khamenei memerintahkan pejabat kementerian pendidikan agar menolak pedoman PBB yang mendesak negara-negara untuk memasukkan kurikulum pendidikan seksualitas dalam kurikulum sekolah dengan menyesuaikannya dengan budaya setempat. Ayatollah Khamenei mengatakan pedoman itu adalah upaya untuk "membaratkan" Iran, serta mendorong tindakan tidak senonoh yang dapat mengancam nilai-nilai Islam. Namun demikian, dalam beberapa hari terakhir, sebagian besar orang warga Iran - melalui media sosial - mengkritik keputusan itu, yang justru diklaimn menyebabkan lebih banyak kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak.(BBC)

Mengapa di Iran Muncul Gerakan Antikekerasan Perempuan #MeToo?
Sabtu 02 Jun 2018, 19:02 WIB

[email protected]
Editor
Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
Berita Terkait
Bamsoet Soroti Tingginya Kekerasan Terhadap Perempuan
Senin 16 Nov 2020, 21:23 WIB

Memprihatinkan, 2.500 Laporan Kekerasan Terhadap Perempuan dari Awal Tahun Hingga Juli 2021, Termasuk Kekerasan Berbasis Gender Online
Rabu 25 Agu 2021, 10:40 WIB

Melibatkan Dua Nama Besar, Kasus Pencabulan Bangkitkan Kembali Gerakan #MeToo di Cina
Rabu 25 Agu 2021, 16:56 WIB

News Update
Jadwal Live Streaming Barcelona vs Benfica di Babak 16 Besar Liga Champions 2024/2025 Hari Ini 12 Maret 2025
12 Mar 2025, 00:00 WIB

Cara Membuat Akun SNPMB untuk Ikut UTBK SNBT 2025, Simak Langkah-langkahnya
11 Mar 2025, 23:59 WIB

Cuma Pakai NIK KTP dan KK! Begini 3 Cara Cek Penerima BPNT Rp600.000 dari Subsidi Pemerintah
11 Mar 2025, 23:57 WIB

2 Cara Menarik Cairkan Saldo DANA Gratis Rp45.000 dari Aplikasi Penghasil Uang
11 Mar 2025, 23:57 WIB
.jpg)
FULL DIAMOND! Akun FF Sultan Gratis Hari Ini 12 Maret 2025, Auto Menang Terus
11 Mar 2025, 23:53 WIB

Ternyata Ini Biodata dan Agama Adam Rosyadi, Model Tampan Pacar Agnez Mo
11 Mar 2025, 23:49 WIB

19 Kode Redeem FF Hari Ini 12 Maret 2025, Klaim Semua Item Menarik dan Menangkan Permainannya
11 Mar 2025, 23:48 WIB

Selain Emas, Menabung Valuta Asing di Bank Bisa Jadi Pilihan! Ketahui Jenis dan Risikonya
11 Mar 2025, 23:45 WIB

Shopee Pinjam dan Paylater Galbay 2025? Ini Solusi Agar Tak Didatangi DC Lapangan
11 Mar 2025, 23:44 WIB

Tips Mencari Mobil Bekas untuk Mudik Lebaran Idul Fitri 2025: Nyaman di Kantong, Aman di Perjalanan
11 Mar 2025, 23:44 WIB
.png)
Jangan Khawatir, Begini Cara Atasi Mabuk Perjalanan Saat Mudik yang Bisa Dihindari
11 Mar 2025, 23:42 WIB
.jpg)
Begini Cara mudah Menghapus Akun Google di HP Anda!
11 Mar 2025, 23:36 WIB

Cara Membuat SKCK Online dengan Mudah untuk Rekrutmen Bersama BUMN 2025
11 Mar 2025, 23:36 WIB

Sosok Dirtek Timnas Indonesia Ideal di Mata Jordi Cruyff
11 Mar 2025, 23:35 WIB

Penyaluran TPG 2025: Verifikasi Rekening sebelum 21 Maret, Begini Caranya
11 Mar 2025, 23:33 WIB

Klaim Kode Redeem MLBB Hari Rabu 12 Maret 2025, Raih Item Terbaru Sebelum Kehabisan
11 Mar 2025, 23:33 WIB

Ini Dia 4 Pinjol Legal yang Paling Berbahaya untuk Digalbay, Jangan Sampai Terjebak
11 Mar 2025, 23:29 WIB

Tiga Anggota TNI AL Dituntut Penjara Seumur Hidup dan Dipecat, Terkait Kasus Penembakan Bos Rental
11 Mar 2025, 23:28 WIB

Trik Mendapatkan Fitur Live TikTok Tanpa Harus Punya 1.000 Follower
11 Mar 2025, 23:28 WIB
