ADVERTISEMENT

Waisak, 368 Personel Gabungan Polres Jakbar Disebar Amankan Wihara

Selasa, 29 Mei 2018 13:44 WIB

Share
Waisak, 368 Personel Gabungan Polres Jakbar Disebar Amankan Wihara

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA -  Amankan perayaan Hari Raya Waisak yang jatuh pada hari ini, Selasa (29/5/2018), Polres Metro Jakarta Barat kerahkan 368 personel gabungan termasuk tim Penjinak Bom (Jibom) yang disebar di beberapa titik lokasi dan sejumlah Wihara di wilayah Jakarta Barat. Sebelum melakukan kegiatan pengamanan, seluruh personel mengikuti apel yang digelar di halaman Mapolres Metro Jakarta Barat. "Ada 368 personil yang terdiri dari 158 personel Polres Metro Jakarta Barat dan jajaran serta dalam pengamanan ini kami mensiagakan dari team Jibom (penjinak bom) Polda Metro Jaya sebanyak 10 personel maupun personel BKO dari Brimob Polda Metro Jaya," kata Kabag Ops Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Priyo Utomo Teguh Santoso. Menurut Priyo, dalam kegiatan pengamanan tempat ibadah ini Polres Metro Jakarta Barat ingin all-out melakukan penjagaan memastikan semua kegiatan ibadah berjalan dengan lancar. Diharapkan, dengan menerjunkan ratusan personel bisa mendeteksi dini adanya segala bentuk gangguan. Selain itu, kepolisian juga telah di memetakan semua wihara yang akan melaksanakan kegiatan perayaan Hari Waisak. Salah satu Wihara yang menjadi fokus pengamanan adalah Wihara Ekayana di wilayah Kebon Jeruk yang sempat mendapat ancaman teror. "Pengamanan Wihara yang ada di wilayah hukum Polres Metro Jakarta barat diantaranya Wihara Ekayana di wilayah Kebon Jeruk, dimana Wihara tersebut sempat menjadi salah satu ancaman teroris bom beberapa tahun yang lalu," kata Priyo. Pengamanan Wihara menggunakan pola terbuka dan tertutup dengan menempatkan satu perwira setiap lokasi. Pengamanan terbuka dilakukan oleh petugas berseragam lengkap dari Sabhara dan pengaman tertutup dari anggota Reserse. Untuk deteksi dini kemungkinan adanya teror atau gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di setiap pintu masuk Wihara di pasang pintu metal detector untuk mengecek pengunjung atau jamaat yang akan beribadah. Sehingga benda berbahaya sekecil apapun tidak bisa masuk sampai kedalam Wihara. "Saat ini kami bekerja sama dengan intelijen untuk memonitoring segala bentuk ancaman teroris. Namun demikian kami tetap all out, artinya kami tidak mau under estimate, kami tidak mau kecolongan. Kami tidak ingin adanya ancaman-ancaman yang terjadi seperti yang beberapa waktu lalu terjadi di Surabaya," tandas Priyo. (Yendhi/win)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT