ADVERTISEMENT

Katinon, Narkoba yang Dikonsumsi Orang-orang Tertentu Seperti Warga Asing

Senin, 28 Mei 2018 14:15 WIB

Share
Katinon, Narkoba yang Dikonsumsi Orang-orang Tertentu Seperti Warga Asing

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA –  Katinon yang terdapat pada daun khat dikonsumsi oleh orang-orang tertentu, seperti warga negara asing.  Menurut Direktur Jenderal Bea Cukai Heru Pambudi, setiap jenis narkotika memiliki segmen pemakainya masing-masing, begitu pun dengan katinon. Heru menjelaskan penemuan katinon ini bukan kali pertama. Sebelumnya katinon sudah ditemukan di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, pada April 2017 lalu. Yakni berupa ladang tanaman daun khat yang mengandung katinon. Namun ia mengaku untuk yang di Cisarua sudah ditertibkan dan diberantas bersama dengan BNN dan Polri. Selain itu, pembawa acara DahSyat, Raffi Ahmad, juga pernah tersandung kasus penyalahgunaan narkotika jenis katinon. Pada 2013 silam, suami Nagita Slavina ini kedapatan menggunakan katinon di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan. Namun pada saat itu, katinon masih termasuk narkotika jenis baru  dan belum diatur dalam perundang-undangan Indonesia. (Baca :  BNN dan Bea Cukai Ungkap Jaringan Penyelundup 68 Kg Katinon dan 15.487 Butir Ekstasi) Kini kasus penemuan katinon kembali berulang. Bahkan katinon ini diselundupkan dari negeri lain, yaitu Lagos, Nigeria. Yang mana katinon ini rencananya akan dikirimkan menuju Jakarta Utara dan Riau. "Khat ini masuk dari Lagos yang diimpor melalui Cengkareng, lanjut ke pos besar di Pasar Baru. Dari situ kita control delivery kita dapatkan 3 orang. Itu sebagian yang menuju ke Dumai, Riau dan sebagian ke Jakarta Utara," terang Heru pada Senin (28/5/2018) di Auditorium Sabang, Gedung Bea Cukai, Jalan Ahmad Yani, Jakarta Timur. Lebih lanjut Deputi bidang Pemberantasan BNN Irjen Pol. Arman Depari mengatakan efek dari penggunaan katinon dapat menimbulkan halusinogen yang menimbulkan euforia, atau rasa gembira segar. "Jadi kalau narkotika itu kalau tidak euforia, halusinogen, atau psikotif, campuran. Cuma yang jadi perbedannya, ada yang kadarnya tidak terlalu tinggi, ada juga yang berkali-kali lipat," tambahnya. Ia mencontohkan seperti narkotika jenis gorila, memiliki THC yang mirip dalam ganja alami, tetapi efeknya bisa 16 kali lipat lebih besar daripada  ganja alami tersebut. Hal ini dikarenakan gorila merupakan ganja sintesis yang terbuat dari campuran zat-zat kimia. Selanjutnya Arman mengatakan kalau pengguna katinon sendiri justru paling banyak diminati oleh warga asing. "Sebenarnya tidak, itu golongan-golongan tertentu saja dan kebanyakan orang-orang asing," tandasnya. (Cw2/tri)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT