ADVERTISEMENT

Pedagang Timun Suri Berharap Berkah Ramadhan

Sabtu, 19 Mei 2018 06:25 WIB

Share
Pedagang Timun Suri Berharap Berkah Ramadhan

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Ramadhan membawa berkah. Peluang emas ini yang dimanfaatkan puluhan pedagang timun suri yang mamgkal di bundaran samping mal di kawasan Kembangan, Jakarta Barat. Pedagang berharap tahun ini bisa mendulang keuntungan hingga 100 persen. "Ayok Ibu, Pak mampir dong. Timun suri ini manis lho dan harganya pun murah," kata Eni, salah satu pedagang timun suri yang terlihat aktif menyapa setiap pembeli yang datang di lokasi, Jumat (18/5/2018). Ia menjual timun suri dengan harga mulai Rp10.000 hingga Rp30.000 tergantung dari ukurannya. Namun harganya tentu saja masih bisa berkurang, tergantung kepiawaian pembeli saat menawar. Eni bersama sekitar 20 pedagang musiman menjajakan timun suri dan blewah di atas potongan kayu yang disulap sebagai meja. Mereka berjejer tepat di bundaran samping mal dan berseberangan dengan hunian elit. Warga asal Kembangan, Jakbar ini menuturkan mulai berjualan timur suri sejak usia 10 tahun yang bertujuan membantu usaha ortu. Kini di usia sekitar 30 tahun, ia tetap setia menjual timun suri dan blewah di saat bulan suci Ramadhan. "Jualan timun suri dan blewah kan hanya sekali dalam setahun. Sehari-harinya saya ibu rumah tangga," ujar Eni yang mengenakan hijab berwarna hitam. Mayoritas pedagang di lokasi tersebut juga merupakan petani penggarap. Begitu pula dengan Eni yang menanam biji timun suri sekitar dua (2) bulan lalu. Karena tidak memiliki lahan sendiri, Eni dan pedagang lainnya menggarap lahan kosong milik pengembang yang tepat berada di belakang lokasi dagangannya. Berhubung harga pupuk naik, ia merogoh kocek sekitar Rp3-5 juta untuk modal awal dalam budidaya timun suri dan blewah. Di bulan ketiga, tepatnya di awal puasa inilah buah pembuka puasa itu siap panen. "Tradisi tiap tahun dagang timun suri untungnya lumayan dah. Moga-moga tahun ini bisa dapat untung 100%," ungkap semringah. Tak mudah bagi warga luar untuk bisa berjualan di lokasi tersebut. Karena berdasarkan kesepakatan pedagang, lokasi potensial ini hanya untuk warga asli Kembangan yang tinggal di sekitarnya. Menyinggung arena berjualan yang merupakan fasum atau badan jalan, Eni berjanji akan menjaga kebersihan lingkungan setempat. Begitu pula pedagang lainnya. "Sudah dibolehkan dagang di sini saja, kami sudah bersyukur. Jadi kami berkomitmen untuk menjaga kebersihan di lokasi ini," timpal Merni, pedagang lainnya. (Rachmi/b)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -
Berita Terkait