ADVERTISEMENT

Kemenkeu dan BI Minta Warga Tenang Meski Dolar Rp14.000

Rabu, 9 Mei 2018 19:47 WIB

Share
Kemenkeu dan BI Minta Warga Tenang Meski Dolar Rp14.000

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA -Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan penguatan kurs dolar yang menekan rupiah saat ini berbeda dengan 2008. Karena itu tidak perlu dibanding-bandingkan kondisi sekarang dengan dulu. Menurut Darmin pelemahan rupiah saat ini tidak perlu dibandingkan dengan krisis moneter yang terjadi 20 tahun silam. "Jangan kemudian digembar gemborkan wah ini Rp14000 oh lebih buruk itu sudah dekat ke tahun 99, sudah 18 tahun, jangan dibandingkan begitu," katanya Darmin menjelaskan, tekanan terhadap rupiah karena tingginya penarikan dana asing semenjak Amerika Serikat (AS) menaikkan suku bunga acuan hingga empat kali berturut-turut. "Karena Amerika bilang 'woy ekonomi kita bagus, kita mau menaikkan tingkat bunga 4 kali'. Orang kemudian mikir wah dia mau menaikkan suku bunga kok Indonesia belum? Dia jual saham, dia jual SUN (Surat Utang Negara), dia pergi," ujarnya. Pada saat investor tersebut memilih meninggalkan, Indonesia, mereka membawa Dolar. "Dia pergi, dia butuh valas, dia tak bisa bawa uangnya rupiah, mau ditaruh di mana kalau rupiah," jelasnya. Sebagaimana diketahui, kondisi rupiah kian tertekan terhadap dolar AS. Harga per dolar AS saat ini di atas Rp14000. Meski begitu Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia mengingatkan semua pihak agar tidak panik karena hal ini bersifat sementara.(us)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT