ADVERTISEMENT

Deklarator Srikandi Demokrasi Indonesia Kecam Aksi Persekusi Ibu - Anak di CFD

Rabu, 2 Mei 2018 00:13 WIB

Share
Deklarator Srikandi Demokrasi Indonesia Kecam Aksi Persekusi Ibu - Anak di CFD

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BOGOR  - Aksi persekusi terhadap seorang ibu dan anaknya hingga menangis karena ketakutan, dikecam dr Ribka Tjiptaning P, AAK. Dokter yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan dan Deklarator Srikandi Demokrasi Indonesia ini menyebut aksi gerombolan persekusi atas ibu yang pemberani, harus diusut tuntas oleh kepolisian. Dalam rilisnya yang diterima Pos Kota, dr Ribka mengatakan, dua hari terakhir ini, masyarakat dihebohkan mengenai berita persekusi oleh gerombolan yang berkampanye politik saat Hari Bebas Kendaraan Roda Empat (Car Free Day) di Jakarta terhadap beberapa orang termasuk perempuan dan anak-anak. "Semua orang tau, penyebab awalnya adalah kampanye politik sekelompok orang yang tidak sabar menunggu hajat politik lima tahunan pemilihan presiden,"kata Dr Ribka Selasa (1/5/2018). Menurut politisi senayan asal Frsksi PDI Perjuangan ini, kampanye politik itu bermula dari dunia maya dan fatalnya diwujudkan di dunia nyata yang berakibat konflik horizontal karena di waktu yang bersamaan ada kelompok berbeda pandangan yang hadir di lokasi "Car Free Day". Meski pasif dan tidak melawan saat diintimidasi, namun kondisi ini tak boleh dibiarkan. "Saat itu seorang Ibu dan anak laki-lakinya berada di dalam kerumunan orang-orang yang melakukan perundungan sampai si anak laki-laki menangis dan si Ibu mengingatkan, agar anaknya tersebut tidak boleh takut oleh perlakuan barbar yang mereka terima sembari menunjukkan keberanian dia di hadapan gerombolan pengencut tersebut. Ibu ini pemberani,"katanya. Bagi dr Ribka, keberanian ibu ini menular! Peristiwa itu memantik dukungan dan perlawanan agar kepolisian melakukan tindakan hukum dan pemerintah provinsi DKI Jakarta sebagai pihak penyelenggara CFD menegur pihak-pihak yang telah membuat kegaduhan. "Saya sebagai Deklarator Srikandi Demokrasi Indonesia, organisasi perempuan yang peduli pada masalah yang menimpa kaum hawa, mengecam tindakan gerombolan persekusi di CFD Minggu (29/4/2018) kemarin dan mendukung Ibu Susi Ferawati yang berani bersikap menunjukan apa yg pernah dikatakan Ibu Kartini, "Bukanlah laki-laki yang hendak kami lawani, melainkan pendapat kolot dan adat usang," kata Dr Ribka. Ia melanjutkan, seharusnya laki-laki menghormati perempuan dan anak-anak, bukan karena mereka lemah tapi karena mengingat bahwa setiap manusia lahir dari rahim seorang ibu dan setiap anak harus dilindungi seperti kita saat masih anak-anak merasakan perlindungan orangtua dan orang dewasa. "Saya juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga Demokrasi dari perilaku intimidatif, kampanye negatif dan perlakuan diskriminatif,"ujarnya sambil mendoakan, semoga ibu Susi Ferawati dan anaknya diberikan kekuatan untuk tetap beraktivitas pasca peristiwa yang bisa saja terjadi pada siapapun dan dimanapun. (yopi/win)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT