ADVERTISEMENT

Anak Tewas Saat Antre Sembako di Monas, Kokom Melapor ke Polisi

Rabu, 2 Mei 2018 18:44 WIB

Share
Anak Tewas Saat Antre Sembako di Monas, Kokom Melapor ke Polisi

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Pembagian sembako di Monas, Jakarta Pusat, abtu (28/4/2018) berbuntut pahit karena diduga mengakibatkan dua bocah laki-laki harus meregang nyawa. Salah satunya Muhammad Rizky Syaputra putra Komariah atau yang akrab disapa Kokom. Kokom lalu mendatangi Bareskrim Polri karena menganggap pihak panitia lalai hingga mengakibatkan sang buah hati meninggal dunia. Muhammad Fayadh kuasa hukum Kokom menjelaskan, kliennya telah melaporkan ketua panitia Forum Untukmu Indonesia Dave Revano Santosa atas tindakan lalai yang mengakibatkan Rizky meninggal dunia. "Maka di sini saya selaku kuasa hukum dari ibu Komariah yang anaknya meninggal pada acara pembagian sembako di Monas, hari Sabtu tanggal 28 April 2018 telah melaporkan tindak pidana kelalaian yang mengakibatkan kematian orang lain sebagaimana diatur dalam pasal 359 khup yang mana ancaman pidananya 5 tahun penjara," ujar Fayadh pada Rabu (2/5/2018) di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat. Fayadh menceritakan kronologis kejadian tersebut di mana Rizky saat itu berada dalam antrian bersama Kokom, ibunya, sekitar pukul 10.30 WIB di Monas, Jakarta Pusat. Tetapi sejam kemudian, keadaan berubah ricuh. Rizky yang digenggam sang ibu terseret, kemudian terinjak-injak akibat massa yang berdesak-desakkan. Kata Fayadh, Kokom pun berusaha menyelamatkan sang anak dan membawa anaknya keluar kerumunan massa dan membawanya ke bawah pohon. "Di situ baru Ibu Komariah melakukan penanganan pertama dengan memberikan air minum, pada saat itu juga langsung muntah-muntah dan kejang-kejang," tambahnya. Lebih lanjut Fayad menerangkan, berdasarkan keterangan dari Kokom, beberapa panitia laki-laki yang ada, tidak memberikan respon dengan baik ketika ia meminta bantuan. Bahkan terkesan acuh tak acuh. Menurut keterangan Kokom, kata Fayadh, panitia tersebut justru meminta Kokom mencari panitia yang lain. "Panitia yang lain juga jawabannya sama, 'maaf bu nanti ada orang lain yang mengurusi ibu'," serunya. Padahal pada saat itu, kata Fayadh, kondisi Rizky sudah dalam keadaan tergeletak di bawah pohon dengan kondisi muntah-muntah dan kejang. Beruntungnya, ada dua personil TNI yang melewati Kokom dan anaknya, sehingga Rizky dapat dibawa ke posko kesehatan yang ada di kawasan Monas. (Baca:Usut Dua Bocah Meninggal di Monas, Polda Metro Bentuk Tim) Namun ternyata karena peralatan medis di Posko tersebut tidak mencukupi untuk melakukan penanganan lanjutan, akhirnya Rizky dirujuk ke RSUD Tarakan, Jakarta Pusat. "Yang bawa ke RSUD pihak ambulan panitia. Yang jelas pada saat dibuatkan rujukan, pada saat itu juga disediakan ambulan, dikirim ke RSUD Tarakan," terang Fayadh. Ketika diobati di RSUD Tarakan, keadaannya sempat membaik walaupun Rizky masih buang air yang hebat. Namun, pada Minggu (29/4/2018) pukul 04.30 WIB nyawa Rizky tidak bisa lagi tertolong. Tetapi sayang, dari pihak panitia penyelenggara acara pembagian sembako tersebut, kata Fayadh, belum ada satu pun yang mendatangi Kokom untuk sekedar mengucapkan belasungkawa. "Jangankan ke RS, sampai detik ini ke rumah pun tidak ada yang datang dari panitia penyelenggara," pungkasnya. (cw2/b) https://youtu.be/rU7DlU9Q0pU

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT