Spurs-MU Baku Bunuh di Semifinal Piala FA

INGGRIS - Trofi Piala FA menjadi sangat berarti bagi Manchester United (MU) dan Tottenham Hotspur di kompetisi domestik musim ini. Setelah sama-sama gagal meraih gelar Liga Primer dan terdepak dari panggung Eropa, kedua tim dipastikan akan saling bunuh demi sebuah tiket ke final Piala FA kala bentrok pada babak semifinal di Stadion Wembley, Sabtu (21/4) malam WIB. Pelatih Tottenham, Mauricio Pochettino bahkan menegaskan pentingnya memenangi trofi Piala FA. Selain ambisi untuk menghindari musim tanpa gelar, bisa meraih trofi pada kompetisi sepakbola tertua di dunia tersebut, juga bisa memberikan rangsangan bagi anak-anak asuhnya untuk mengarungi musim berikutnya. Terlebih lagi jika Spurs mampu memastikan diri berlaga di Liga Champions musim depan. "Saya ingin menjuarai Liga Primer dan Liga Champions musim depan, itu tekad saya. Tentu, trofi (Piala FA) ini akan sangat membantu kami untuk memberikan rasa percaya diri," Kata Pochettino seperti dikutip Sky Sports. Pelatih asal Argentina itu menambahkan bahwa trofi Piala FA akan menjadi pintu gerbang dalam memupuk mental bertanding anak-anak asuhnya dalam sebuah turnamen bergengsi seperti Liga Primer dan Liga Champions. Apalagi Spurs sudah tidak lagi mencicipi trofi Piala FA sejak menjadi juara pada 1991 silam. [caption id="attachment_525879" align="alignnone" width="700"]Jose Mourinho (reuters)[/caption] HARUS BERSAING “Jika Anda berencana mengubah visi klub atau membawa klub ini ke level berbeda dengan mental yang berbeda, Anda harus bersaing untuk menjuarai kompetisi ini dan kemudian bersaing di kompetisi yang lebih tinggi," jelas mantan pelatih Malaga dan Southampton tersebut. Hal yang sama juga diungkapkan Jose Mourinho, sang arsitek MU. Pelatih asal Portugal itu bahkan menginginkan para pemainnya tampil lebih baik dari laga-laga sebelumnya. Apalagi MU sempat dibikin menyerah 0-2 dari Spurs pada pentas Liga Primer di Wembley pada Februari lalu. "Saya tidak berpikir bahwa trofi Piala FA adalah hal yang fantastis bagi kami. Tapi jika Anda ingin bermain dalam sebuah turnamen, Anda harus menjadi yang pertama. Pertama adalah pertama dan kedua bukan di sini tempatnya," tegas Mourinho yang tidak memiliki masalah untuk menurunkan kekuatan penuh. (junius/bu)