Ubah Citra Negatif, Satpol PP Rekrut Srikandi yang Cantik dan Keibuan

JAKARTA –  Ada perubahan pendekatan yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam melakukan tindakan eksekusi yang menjadi tugas Satuan Polisi Pamong Praja. Di bawah kepemimpinan Anies Baswedan, Satpol PP diarahkan untuk lebih humanis dengan mengedepankan pendekatan yabg lebih luwes. Ini terbukti dari tiga kali eksekusi penutupan tempat hiburan di Jakarta. Penutupan Hotel Alexis beberapa waktu lalu dan Karaoke Sense serta Diskotek Exotic hari ini dilakukan oleh personel Satpol PP yang keseluruhan wanita. (Baca: Diskotek Exotic Ditutup, Antika: ‘Kangen Pak Ahok’)   Kepala Satpol PP, Yani Wahyu Purwoko mengakui penurunan 'srikandi' Satpol PP sebagai upaya pembentukan citra yang jauh dari kesan galak dan kasar. "Diharapkan wanita kan penuh dengan keramahan, penuh dengan senyum.  Diharapkan semua bisa berjalan dengan baik tanpa ada kekerasan, maknanya gitu," kata Sandi saat apel di halaman Balaikota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (19/4/2018). Yani menerangkan Satpol PP sebagai penegak peraturan daerah (Perda) memiliki sekitar 7.000 personel. 500 Anggota diantaranya adalah personel wanita. Untuk menjadi Satpol PP wanita, Yani mengatakan tidak ada kriteria khusus. (Baca: Sukses Tutup Tempat Hiburan, Sandi Puji Satpol PP Wanita) "Tidak ada kriteria (khusus). Tadi saya lihat, ya yang posturnya, yang cantik kan gitu kan hahaha..yang keibuan, kan gitu. Yang bisa berkomunikasi, bernegosiasi, kan gitu," tandas Yani. (ikbal/tri)