ADVERTISEMENT
Senin, 16 April 2018 16:44 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
BEKASI - Budaya asli Bekasi kian terdesak oleh budaya lain. Karenanya, Dewan Kesenian Bekasi (DKB) berjuang untuk mempertahankan, sekaligus mengenalkan ke masyarakat tentang budaya asli Bekasi. Ketua Dewan Kesenian Kota Bekasi, Ridwan Marhid, mengatakan hal ini masuk dalam agenda Rapat Kerja yang digelar belum lama ini, Senin (16/4). Raker dibuka Kadis Pariwisata dan Budaya, Zarkasih di Sekretariat DKB di Bojongmenteng, Rawalumbu, Kota Bekasi. "Salah satu agenda Raker adalah upaya untuk mempertahankan dan memasyarakatkan budaya Bekasi kepada masyarakat Kota Bekasi," katanya. "Ini penting dilakukan dengan tujuan agar lebih mudah memahami keaslian kebudayaan Kota Bekasi. Apalagi saat ini kondisi Kota Bekasi telah didominasi warga pendatang," katanya. Ridwan menyebutkan pelatihan di tengah lingkungan masyarakat juga perlu dilakukan. Termasuk misalnya dengan menggelar lomba membuat film-film pendek di kalangan pemuda. Aksinya dengan menggandeng semua sanggar-sanggar budaya yang pada akhirnya nanti bida kerjasama dengan semua hotel, perusahaan-perusahaan, atau instansi. Andi Sopandi , budayawan, mengatakan perlunya revitalisasi seni dan budaya di Kota Bekasi. Secara internal DKB produktif dan kompak. Dan eksternal DKB harus membuat gebrakan baru atas eksistensi kesenian di Kota Bekasi. Kota Bekasi harus punya Perda pelestarian seni dan kebudayaan. (chotim/win)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT