ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA - Suku Dinas Perhubungan (Sudishub) Jakarta Barat masih memproses dugaan pungutan liar (pungli) Rp1,5 juta oleh MS yang menimpa Herman, sopir truk. Pungli dilakukan saat razia di kawasan Cengkareng pada pekan lalu. "Kami masih memprosesnya (dugaan pungli)," kata Plt Kasudishub Jakbar, Leo Amstrong Manalu. Sebelumnya Pos Kota edisi Jumat (5/4/2018) memberitakan sopir angkutan barang, Herman mengaku dipalak Rp1,5 juta oleh petugas Sudishub Jakbar saat razia pada Rabu (4/4/2018) di kawasan Cengkareng. Berdalih truk yang dibawa Herman, keropos sehingga tidak layak jalan sehingga digelandang ke pool di Rawa Buaya. Setelah mentransfer Rp1,5 juta ke rekening atas nama Mul, akhirnya truk tidak jadi dikandangkan. Sementara itu Kepala Seksi Operasional Sudishub Jakbar, Hengki Sitorus menjelaskan pihaknya sudah memeriksa MS, petugas yang diduga melakukan pungli. "Pemeriksaan terhadap MS sudah kami buat BAP, meski dia menyangkal," kata Hengki. MS membenarkan pada Rabu sekitar pkl: 10.00 melakukan razia tapi berlangsung di sekitar Kalideres yang berbatasan dengan Tangerang. Bukan di kawasan Cengkareng. Terhadap nama Mulyana yang menerima transfer Rp1,5 juta dari Herman, setelah dicek tidak ada nama Mulyana di Sudishub Jakbar. "Bisa jadi Mulyana itu orang lain yang diminta untuk tumpangan transfer," ujar Hengki. Atas dasar itu agar permasalahannya tuntas, Hengki akan mengkonfrontir pengakuan Herman ke petugas yang melakukan penindakan angkutan pada Rabu. Rencananya Herman akan diminta datang pada Senin (9/4/2018) untuk dikonfirmasi. (rachmi/sir)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT