JAKARTA – Keringat pedagang es sari tebu makin mengucur deras kala panas terik menyengat.  Pasalnya para pedagang es sari tebu ini kebanjiran pesanan dari pengandara motor  yang singgah untuk menghilangkan  dahaganya. "Waduh panas bangeet nih hari," ujar salah satu pengemudi Gojek yang sedang mengantre. Salah satu pedagang es sari tebu di Permata Hijau  Jakarta Selatan Sholeh (31) mengaku kerap kehabisan stoke tebunya kala panas terik tiba. "Wahh kalau udah jam 12 udah dah, pada berhenti motor, kalau bawanya cuma dikit yaudah pulang," paparnya. Hal senada diungkapkan oleh Rudi pedagang es tebu di  Rawa Buaya Cengkareng Jakarta Barat yang mengaku senang, karena di hari Sabtu siang  ini es tebunya laris manis. "Alhamdulilah panasnya terik, banyak yang beli mas," ujarnya. Menurut mereka berdua es yang dijual seharga 5.000/gelas ini memiliki keuntungan yang besar nan menjanjikan."Alhamdulilah bawa 2 iket aja untungnya bisa 500 ribu mas, apalagi bawa empat ikat," ujar Rudi  (seikat sama dengan 25kg). Lebih jauh Sholeh dan Rudi menginginkan limbah  tebunya bisa dimanfaatkan kembali untuk keperluan bisnis lainnya "Kalau ada ajarin kita dah nih ampas bisa dibikin apa aja sih, banyak soalnya dirumah noh," pungkasnya.(cw4/tri)