Aura Kasih Pacaran dengan Brondong

JAKARTA- Pengalaman hidup menjadi kajian dan bekal untuk meningkatkan kemampuan berakting. Termasuk pengalaman menyakitkan, traumatis, dan kegagalan dalam cinta. Itulah yang dirasakan oleh Aura Kasih, finalis Miss Indonesia 2007, penyanyi, yang kini mengorbit sebagai artis film Mendapat peran utama untuk filmnya yang baru, Arini Masih Ada Kereta yang Akan Lewat, dia mengaku diminta banyak curhat dengan sutradara untuk memperkaya dan mengeksplorasi perannya. Berdasarkan rasa saling percaya, Aura Kasih pun mengungkapkan pengalamannya pacaran dengan pria yang lebih muda, disakiti, dan gagal dalam cinta. “Saya sudah berdamai dengan masa lalu, jadi saya sudah nyaman ketika mengisahkan lagi, “ kata Aura Kasih usai premier film Arini. Ismail Basbeth, 33, sang sutradara menyatakan, curhat pengalaman batin Aura diperlukan. “Saya pinjam trauma yang pernah menimpa Aura dulu, untuk dipakai oleh Arini, “ katanya. Aura pun menurut, dan terlihat penghayatannya yang mendalam dalam berakting. Bertemu lawan main yang aktor yang lebih muda, Morgan Oey, 27, Aura Kasih yang kini 31 tahun memerankan sosok Arini yang 38 tahun, wanita yang mengalami luka cinta karena ditipu dan dikhianati, sehingga meninggalkan tanah air dan ke Eropa. Dalam perjalanan di kereta api di Jerman, dia bertemu dengan Nick, mahasiswa yang 15 tahun lebih muda, yang diperankan oleh Morgan Oey. "Pernah pacari brondong. Ya, nggak bisa dibilang brondong, ‘kan aku bukan tante-tante. Maksudnya, bedanya cuma 5 tahun atau 6 tahun," tutur Aura Kasih,mengkalarifikasi. Setelah memasuki usia kepala tiga, dia merasa sudah bukan gadis remaja lagi. Mantan kekasih Glenn Fredly ini sudah tak seenergik saat muda dulu. " Sekarang sudah mulai malas pergi-pergi, traveling ke pantai, ke gunung, terus baca buku," ucapnya. "Sementara kan yang umur-umur zaman sekarang, kayak umur 23, 24, itu mereka yang seringnya jalan-jalan ekstrem gitu. Aduh, kayaknya aku sudah lewat deh zaman-zaman itu," sambung pelantun 'Mari Bercinta' itu. Film Arini Masih ada Kereta yang Akan Lewat merupakan remake film yang berjudul sama di tahun 1987, yang disutradarai oleh Sophan Sophian dengan pemain Widyawati dan Rano Karno dan diangkat dari novel laris karya Mira Wijaya atau Mira W. Dalam versi 2018, yang akan beredar di bioskop 2018 ini, Arini tampil kekinian. Lokasi suting yang dulu di Amerika, dipindah ke Eropa, yakni kota Nuremberg di Jerman. Mira W, penulis novelnya hadir dalam malam premier di bioskop Epicentrum XXI Kuningan. “Dulu dibuat bagus sekali. Saya sempat ragu waktu mau difilmkan lagi, “ kata Mira W terus terang. “Tapi setelah nonton tadi, ternyata yang ini bagus juga. Saya puas nontonnya, “ kata Mira W yang novel novelnya populer dan banyak difilmkan. (mia/dms)