ADVERTISEMENT

Ayah Tewas Tergantung di Pohon, Anak Tewas Dengan Luka Cekik

Jumat, 23 Maret 2018 18:00 WIB

Share
Ayah Tewas Tergantung di Pohon, Anak Tewas Dengan Luka Cekik

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SUKABUMI - Agung Akbar (30) dan anaknya R yang baru berusia 2,5 tahun ditemukan tewas di Gunung Sampai, Kampung Legokarey, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (23/3/2018). Tragisnya, ayahnya tewas tergantung di pohon mahoni, sementara anaknya tewas tergeletak. Belum diketahui motif kematian keluarga tersebut. Namun mencuat dugaan, sebelum gantung diri Agung mencekik anaknya. Menyeruaknya dugaan ini lantaran sehari sebelumnya warga melihat Agung membawa anaknya. Jasad Rafi kali pertama ditemukan kakeknya, Budi (50) dalam kondisi tergeletak dengan kondisi leher terluka. Sementara selang sekitar sejam, warga menemukan Agung tergantung di pohon setinggi 7 meter. Menurut Dede (34), jasad Rafi ditemukan kakeknya sekira pukul 05.30 WIB. Dia termasuk warga lainnya terkejut ketika mendengar tangisan dan teriakan Budi. Setelah dicek ternyata Budi menggendong cucunya yang sudah tewas. "Tadi dibawa ke rumah sakit. Katanya anak itu tewas akibat cekikan. Lokasinya tidak jauh dari tempat tinggalnya," ungkapnya. Masih kata Dede, tak berapa lama setelah Rafi ditemukan ada warga yang mengaku kehilangan tambang. Saat itu juga, dia dan warga lainnya naik lagi ke atas, ke tempat pertama kali Rafi ditemukan. "Ketika sampai di lokasi ternyata memang Agung tergantung di pohon. Saat itu dia mengenakan kaos dan celana pendek jaketnya tergeletak di bawah," jelasnya. Tak berapa lama, polisi langsung ke lapangan dan mengevakuasi jasad keduanya. Lalu membawanya ke RSUD Sekarwangi. Namun, keluarga menolak untuk autopsi. Jasad Rafi dibawa ke rumahnya, sementara jasad ayahnya dibawa ke kampung halamannya di daerah Baros, Kota Sukabumi. (sule/b)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT