Uli Bakar di Emperan Stasiun Jakarta Kota, Harum dan Gurih

Minggu 18 Mar 2018, 08:35 WIB

JAKARTA - Penggemar makanan khas Betawi pasti tahu uli. Makanan berbahan dasar ketan ini sering disajikan dalam hajatan orang Betawi. Uli bisa dimakan dengan tape ataupun sekedar digoreng dan di bakar. Namun, para pembuat uli mulai sulit dicari di zaman serba makanan cepat saji seperti sekarang ini. Berdasar pantauan tim poskotanews, masih ada penjual uli bakar yang berjualan setiap harinya di Stasiun Jakarta Kota. Uli bakar yang disajikan bersama serundeng ini hingga saat ini masih terus dijajakan oleh Amin. Amin adalah warga sekitaran Kota Tua dan saat ini sudah berumur 58 tahun. Saat ditanya sejak kapan berjualan uli bakar, dirinya sampai lupa karena sudah lama. "Udah lama pokoknya. Sekitaran tahun 87 lah. Dulu jualannya di Jatinegara dari masih punya 15 karyawan sampe sekarang tinggal 4. Ini saya pindah kemari (emperan Stasiun Kota Tua) karena di sini belum ada. Ini baru saya doang yang jualan," saut Amin. Amin menceritakan jika dulunya ia memiliki 15 orang karyawan. Namun semenjak harga ketan naik, dirinya menaikan setoran. Mulai dari situlah karyawannya berkurang. Saat ini, Amin menaikan setoran menjadi Rp1.200 untuk tiap potong uli yang dibawa para karyawannya. Amin sekarang hanya membuat 20-25 liter uli tiap harinya. Menjadi bos tidak membuat Amin duduk santai menunggu setoran dari para karyawannya. Dari dulu Amin selalu ikut berjualan. Harga uli bakar yang ditawarkan Rp2500 untuk setiap potongnya. Tak perlu waktu lama bagi Amin untuk membakar uli buatannya. Hanya butuh 2-5 menit uli dibolak-balik di atas arang. Harumnya uli tercium saat tangan Amin mulai membolak-balikan bakaran uli tersebut. Setelah matang uli disajikan dengan serundeng. Amin tak lupa membagikan tips cara membuat uli yang enak. Dirinya mengaku caranya sama seperti kebanyakan orang buat. "Ya sama aja. Cuma uli saya disiram air santen pas ditumbuk biar gurih," ungkap bapak dua orang anak ini kepada poskotamews pada Sabtu (17/3/2018). Amin mengakhiri pembicaraannya dengan mengatakan untung yang di dapatnya perhari tidak banyak. Namun dirinya senang bisa mempertahankan makanan khas Betawi. "Untung sehari seratus ribuan. Itu belum sama makan dan lain-lain. Tapi saya senang jualan ini," tutupnya. (cw3/sir)


News Update