Dari Stasiun ke Stasiun Musik Calung Tarub Hibur Pengguna Commuter Line

Sabtu, 10 Maret 2018 12:32 WIB

Share
Dari Stasiun ke Stasiun Musik Calung Tarub Hibur Pengguna <em>Commuter Line</em>
JAKARTA –  Ada yang menarik perhatian para commuters (sapaan untuk pengguna kereta commuter line) turun di Stasiun Cikini, Jakarta. Awalnya, sayup-sayup mereka mendengar suara angklung yang terangkai melodi dan menghasilkan musik indah. Banyak para commuters yang turun, berjalan menepi ke pembatas stasiun untuk mencari asal suara merdu tersebut. Ternyata, sekelompok pemusik jalanan yang menamakan diri mereka Calung Tarub, sedang membawakan lagu "Iwak Peyek" menggunakan alat musik angklung, gambang, dan bedug yang mereka bawa di dekat Stasiun Cikini, Jakarta. Grup Calung Tarub ini, berisi enam orang yaitu Sidu, Chandra, Ade, Hari, Riki, dan Zul, yang seluruhnya mampu memainkan alat musik yang ada. Lagu yang dibawakan grup yang berasal dari Yogyakarta ini, tak terbatas. Hampir semua genre mampu mereka mainkan lewat alat musik yang mereka punya. "Campur sari bisa, dangdut, pop, lagu adat juga bisa. Tergantung permintaan saja," ujar Sidu yang saat ditemui bertugas memegang toples untuk meminta uang kepada masyarakat yang lewat sekitaran Stasiun Cikini, Sabtu (10/3/2018). Grup musik ini juga biasa menawarkan jasa musik mereka untuk acara pernikahan, acara kantor dan lain sebagainya dengan biaya tarif Rp800ribu per jamnya. Jika tidak ada orderan, mereka biasa berpindah dari satu stasiun ke stasiun lainnya. Untuk penghasilan, mereka mengatakan bisa mengantongi hingga Rp1 juta dalam satu hari mengamen. "Paling dikit Rp800 ribu (hari). Pernah paling banyak nih ya sampe tiga juta waktu di Stasiun Gondangdia. Tapi sekarang nggak boleh disitu," Dalam sebulan, menurut Sidu tiap orang bisa mendapatkan pendapatan bersih 500 ribu rupiah. Jumlah pendapatan ini sudah dikurangi biaya sewa empat kamar kost  sejumlah Rp32 juta per bulan, dan biaya hidup sehari-hari. “Paling banyak habis buat ongkos. Karena kita rame-rame dan bawa peralatan, jadi mahal,” jelas Sudi yang mengatakan tak jarang mereka menyewa angkutan mobil online sebagai transportasi.(cw3/embun)    
Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar