ADVERTISEMENT

Yayasan Prasasti Akan Pertemukan Mantan Teroris Dengan Ulama

Senin, 5 Maret 2018 13:55 WIB

Share
Yayasan Prasasti Akan Pertemukan Mantan Teroris Dengan Ulama

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Aksi terorisme kini telah mesuk ke dalam salah satu bentuk kejahatan berat di Indonesia, yang dipandang dapat mengancam keutuhan NKRI. Ancaman tersebut dapat saja muncul sewaktu-waktu tanpa bisa diprediksi dahulu. Hal itu terjadi karena kelompok terorisme yang ada di dunia dan Indonesia telah terpecah menjadi sel-sel kecil yang bergerak sendiri tanpa ada rantai komando, tak ayal hal ini memunculkan motif baru yang disebut dengan Lone Wolf atau aksi sporadis, dari pada kombatannya. Melihat hal tersebut, Yayasan Prasasti Perdamain (YPP) menganggap perlu adanya tindakan counter naratif sebagai bentuk upaya untuk menangkal aksi radikalisme dan terorisme. Salah satu langkahnya adalah membangun komunikasi yang baik antar mantan  teroris dan para ulama sebagai agen perdamaian. Peneliti Yayasan Prasasti Perdamain Rosyid Hakim, Senin (5/3/2018) menjelaskan bahwa untuk menangkal radikalisme dan terorisme, diperlukan ide-ide dari lintas elemen masyarakat. Oleh sebab itu YPP berencana mempertemukan eks- teroris dan para ulama, dengan tujuan untuk ajang tukar pikiran dan berbagi ide mengenai misi perdamain "Selama ini kan diantara mereka ada perbedaan cara pandang mengenai aksi terorisme, nahh dengan mempertemukan mereka harapannya mereka saling tukar informasi, bagaimana langkah yang harus dilakukan untuk itu, si ulama dakwah dan para eks- terorisnya jelasin apa sih sebenarnya yang ada dipikiran para kombatan, dan juga sebaliknya"urainya Langkah ini diambil, selain untuk ajang tukar informasi, juga untuk mempetakan bagaimana cara berkomunikasi dengan masyarakat yang paham radikalismenya cukup kuat. Pertemuan tersebut akan diselenggarakan pada (14-16/3/2018) di Cawang Jakarta Timur. Pertemuan tersebut akan dihadiri oleh para eks- kombatan Jamaah Islamiyyah dan juga ulama dari Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. "Kita akan ajak sepuluh ulama perempuan dan sepuluh ulama laki-laki dari elemen organisasi Islam, dan juga akan ada 10 mantan kombatan Jamaah Islamiyah. (cw4/sir).

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT