JAKARTA - Salak, duku, gandaria, bahkan pucung, merupakan pohon-pohon yang sudang mulai langka ditemui. Namun di kebun buah yang dinaungi oleh Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta, semua pohon ini dibudidayakan. Kebun buah seluas 3,5 hektar ini dapat ditemui di Jalan Kayu Manis, Condet, Jakarta Timur. Kebun buah milik Pemda DKI tersebut ditanami dengan berbagai jenis pohon buah-buahan. Namun yang paling mendominasi adalah salak Condet. Berdasarkan pantauan poskotanews.com, begitu menelusuri kebun tersebut, kanan kiri pada jalan setapak terdapat pohon salak. Namun sayang, pohon salak ini terlihat kotor dan tertutup lumpur. Yusuf, pekerja harian lepas (PHL) yang mengurus kebun tersebut mengatakan, kebun ini baru saja mengalami musibah. Yakni diterjang banjir pada akhir Januari lalu. "Iya ini kena banjir kemarin, yang sebelum imlek. Pada kerendem pohonnya," ujar Yusuf, pada Sabtu (24/2/2018). Ia menambahkan, hampir seluruh kebun terkena banjir. Hanya kebun bagian atas saja yang tidak terendam. Hal ini menyebabkan pohon buah yang ditanamnya gagal panen, terutama pada pohon salak karena buahnya berada di bagian bawah pohon. "Ya rugi, karena pohon kerendam, kembang-kembangnya jadi pada layu kan. Jadi kita harus proses dari awal lagi," jelas Yusuf. Salak yang telah berbuah terlihat agak kotor karena terkena banjir. Bahkan menurut keterangan Awi pekerja lainnya, pohon-pohon ini terendam hampir 3 hari. "Kalau pohon sih ga (rusak), cuma buahnya kan kerendem hampir 3 hari. Kita jadi mulai dari nol lagi," terang Awi. Lebih lanjut ia mengatakan, upaya pertama yang dilakukan untuk menyelamatkan pohon-pohon yang ada di kebun ini, dengan mengeruk lumpur yang menimbun tanah. "Ya kita harus bersihin lumpurnya dulu. Karena lumpur kan sifanya panas. Bisa bikin pohon busuk," pungkasnya. Menurutnya, dibutuhkan waktu cukup lama untuk pemulihan pohon-pohon yang terendam banjir tersebut. Terlebih lahan yang sangat luas. "Ya butuh waktu cukup lama lah, 4 sampai 5 bulan," kata Awi. Ia pun menunjukkan buah-buah hasil panen dari kebun tersebut, yaitu salak dan duku yang asli condet. "Ini salak Condet, cobain. Di sini ada sekitar 9 varian rasa, kalau udah coba, pasti tahu rasanya beda-beda," jelas pria 55 tahun ini. Dari tiga buah salak yang dicicipi poskotanews.com, memang terasa perbedaan dari buah ini. Ada yang rasanya sepat saja, manis sepat, dan bahkan terasa agak hambar. Tapi khasnya, ya rasa sepat tersebut. (Cw2/tri)

Kebun Buah Condet Budidayakan Salak, Duku dan Gandaria yang Mulai Langka
Sabtu 24 Feb 2018, 13:35 WIB

Editor
[email protected] Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
News Update



JAKARTA RAYA
Anaknya Instimidasi Istri hingga Judol, ASN Kalideres Jakbar Diadukan ke Inspektorat
07 Agu 2025, 20:58 WIB


EKONOMI
KJP Plus Tahap 1 Tahun 2025: Cek Jadwal dan Besaran Bantuannya di Sini
07 Agu 2025, 20:34 WIB

Nasional
KAI Temukan 7.735 Barang Tertinggal di Kereta, dari Smartphone hingga Sertifikat Tanah
07 Agu 2025, 20:26 WIB

EKONOMI
Sambut HUT RI ke-80, Bank Mandiri Akselerasi Generasi Muda Melek Finansial Lewat SimPel
07 Agu 2025, 20:19 WIB

JAKARTA RAYA
Pemprov Jakarta dan Sulteng Jajaki Kerja Sama Terkait Pengelolaan ASN dan BUMD
07 Agu 2025, 20:17 WIB

Nasional
Pemkab Bener Meriah Gandeng Cazbox by Metranet Luncurkan Aplikasi Titanium untuk Percepat Penurunan Stunting
07 Agu 2025, 20:10 WIB



JAKARTA RAYA
Basri Baco Ungkap Alasan Dana Pokir DPRD Jakarta Ditunda hingga 2026
07 Agu 2025, 19:48 WIB

JAKARTA RAYA
Wamenko Polkam Sebut Desa Cijayanti Bogor Strategis untuk SPPG Makan Bergizi
07 Agu 2025, 19:42 WIB

JAKARTA RAYA
Gubernur Pramono Dukung Connext Japan Djakarta Ennichi, Festival Budaya Jepang Terbesar
07 Agu 2025, 19:40 WIB

OLAHRAGA
Maxwell Souza Resmi Gabung Persija Jakarta, Ini 4 Fakta Menarik Winger Brasil yang Siap Guncang Super League Musim Ini
07 Agu 2025, 19:38 WIB

Nasional
Dede Yusuf Sebut Pengelolaan Aset yang tidak Optimal Bikin PAD Jadi Minim
07 Agu 2025, 19:30 WIB
