Isu Ekonomi Akan Jadi Bahan Kampanye Melawan Jokowi

Jumat 16 Feb 2018, 08:41 WIB

JAKARTA - Permasalahan ekonomi seperti, pengangguran, ketersediaan lapangan kerja sembako murah sampai bahan bakar minyak. Tampaknya akan kembali menjadi bahan kajian kampanye untuk melawan petahana di pilpres 2019. Seperti data yang dirilis Indobarometer pada (15/2018) di Jakarta, menunjukan bahwa terdapat lima alasan utama publik menyatakan tidak puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yaitu, lapangan kerja masih terbatas (13,4%), harga sembako belum stabil ,(7%), biaya listrik semakin naik (5,5%), terlalu banyak impor ( 4.7), dan terlalu banyak pencitraan (4,5%). Melihat data ini, politisi Gerindra Aryo Djojohadikusumo menilai bahwa pembangunan infrastruktur kerap menjadi topeng untuk menanggulangi pengangguran, "pembangunan infrastruktur yang katanya untuk menciptakan lapangan kerja itu mitos,"ujarnya. Melihat data ini, ia meyakini bahwa partai Gerindra dapat merebut suara generasi milineal, karena menurutnya permasalahan pengangguran dialami oleh generasi milineal. press realese Pemerintahan Jokowi-JK banyak membangun infrastruktur mulai dari infrastruktur penunjang distribusi dan logistik seperti jalan dan tol laut, sampai penunjang pertanian seperti waduk dan bendungan. Menanggapi hal tersebut Muhammad Qodari selaku Direktur Eksekutif Indo Barometer menjelaskan menyarankan bahwa permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh pemerintahan Jokowi-JK harus segera diselesaikan karena jika tidak ini akan menjadi bumerang untuk Jokowi yang notabene akan menjadi petahana. Hal ini sudah terlihat ketika Fadli Zon mengkritik Sri Mulyani waktu ia dinobatkan sebagai menteri terbaik dunia,"permasalahan ekonomi seperti pengangguran harus segera dibereskan, karena hal itu sangat penting bagi buat pak Jokowi kedepannya, lihat aja Fadli Zon waktu ngritik Sri Mulyani, itu sudah kelihatan.urainya. (cw4/sir).

News Update