ADVERTISEMENT

Marak Penganiayaan Ustad, Polisi Diminta 'Jadi' Santri

Rabu, 14 Februari 2018 20:17 WIB

Share
Marak Penganiayaan Ustad, Polisi Diminta 'Jadi' Santri

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

PURWAKARTA –Maraknya para pemuka agama yang dianiaya orang yang tak dikenal atau orang gila membuat aparat siaga. Bahkan Kapolres Purwakarta AKBP Dedy Tabrani memerintahkan bawahannya agar menginap diponpes bersama santri pondok. "Efektifnya mulai malam ini, saya mengarahkan anggota untuk menginap dipondokan kyai," tegas Dedy, Rabu (14/02/2018). Kapolres menambahkan, langkah ini untuk mengantisipasi adanya teror orang gila yang mulai meresahkan. Kapolres mengimbau, semua pihak terutama kalangan santri di ponpes jangan terpengaruh. "Itu hoax.Saya minta jangan terpengaruh. Pelempar hoax itu memiliki tujuan meporakporandakan tatanan keharmonisan yang selama ini sudah terbangun di lingkungan ponpes," jelas Dedy. Sejauh ini, kata Kapolres, di wilayahnya belum terbukti adanya kejadian penyerangan ulama atau kyai. Meski beberapa waktu lalu seorang ustadz Pondok Pesantren Al Aqtob, Desa Cianting Kecamatan Sukatani Purwakarta, KH. E Muhyiddin Abdul Jabar atau Ustadz Rawing mendapatkan ancaman penganiayaan dari media sosial facebook. (dadan/us)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT