ADVERTISEMENT

Cara Polres Jakarta Barat Cegah Anak Jalanan Terlibat Kejahatan

Selasa, 23 Januari 2018 23:57 WIB

Share
Cara Polres Jakarta Barat Cegah Anak Jalanan Terlibat Kejahatan

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Untuk menekan angka kejahatan yang melibatkan anak baik sebagai pelaku maupun korban, Polres Metro Jakarta Barat kumpulkan puluhan anak jalanan (anjal) di Balai belakang Pos Giro Kota Tua Fatahillah, Pinangsia, Tamansari Jakarta Barat, Selasa (23/1/2018). Dalam program Peduli Anak Jalanan ini puluhan anak tersebut diberi pemahaman untuk mencegah anak menjadi korban kejahatan maupun pelaku kejahatan atau anak berhadapan hukum (ABH). Kegiatan dipimpin langsung oleh Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi dengan menggandeng TNI dari jajaran Kodim 0503, Yayasan Kusuma Bangsa dan KPAI. Dalam sambutannya, Hengki menyebutkan jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) atau anak jalanan di Jakarta Barat paling tinggi dibanding daerah lain di DKI Jakarta. "Sehingga perlu upaya preemtif sehingga anak tidak menjadi korban kejahatan maupun anak berhadapan dengan hukum (ABH)," kata Hengki. Tercatat, tahun 2017 sebanyak 117 Anak Berhadapan Hukum (ABH) yang ditangani oleh Polres Metro Jakarta Barat. "Tahun 2017 ada 117 kasus ABH dengan anak sebagai korban sebanyak 51, anak sebagai pelaku ada 40, dan anak sebagai saksi ada 26," beber mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat tersebut. Jika dibandingkan pada tahun 2016, lanjut Hengki, jumlah anak yang berhadapan dengan hukum mengalami penurunan. Namun, ada peningkatan dalam segi anak sebagai pelaku kejahatan. "Tahun 2016 sebanyak 34 anak sebagai pelaku kejahatan sedangkan pada tahun 2017 sebanyak 40 anak," tutur Hengki. Adapun kejahatan yang biasa melibatkan anak-anak umumnya adalah kasus tawuran, geng motor, bahkan narkoba. Bahkan, tidak sedikit anak yang menjadi korban jiwa akibat tawuran. "Misalnya yang terjadi kemarin di Kembangan. Satu orang harus kritis karena tawuran antar dua kelompok anak SMA," kata dia. Dengan melakukan pendekatan dan memberikan pemahaman secara langsung kepada anak diharapkan bisa mengurangi perilaku anak untuk berbuat kejahatan. Termasuk dengan cara yang ditempuh kali ini dalam program Peduli Anak Jalanan. Pasalnya, anak jalanan cenderung paling banyak menjadi korban maupun pelaku kejahatan. "Anak jalanan ini paling rawan. Jika tidak dibina, dia bisa jadi pelaku kejahatan jalanan seperti copet, jambret," kata Hengki. Dalam kegiatan tersebut turut hadir Ibu Bhayangkari Jakarta Barat serta Persit Candra Kirana Kodim 0503 Jakarta Barat. Dalam pantauan, puluhan anak jalanan terlihat antusias dan ceria saat mengikuti serangkaian acara mulai dari bernyanyi bersama hingga pembagian tas berikut alat tulis. "Kedepan akan dibangun sebuah program yang akan bersinergi dengan pemerintah yakni anak sebagai pelapor dan pelopor," pungkas Hengki. (Yendhi/b)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT