ADVERTISEMENT

Banyak Cowok Takut Sama Polwan Yang Juga Pemain Voli Ini

Selasa, 23 Januari 2018 01:31 WIB

Share
Banyak Cowok Takut Sama Polwan Yang Juga Pemain Voli Ini

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

KEINGINAN Amalia Fajrina Nabila mencicipi kerasnya persaingan permainan bola voli di negara lain untuk sementara harus terpendam dahulu. Cewek yang kini menyandang pangkat Inspektur Dua (Ipda) Polisi ini memang tak diizinkan PP PBVSI (Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia) pemilik otoritas bola voli di Indonesia. Padahal akunya, ia sempat dua kali mendapat tawaran bermain di liga Swiss, liga Vietnam mapun liga Eropa. “Saya sih sebetulnya kepengin banget main di luar negeri . Itu bermanfaat bagi saya pribadi untuk mengukur sejauhmana kemampuan saya dalam bermain bola voli,” jelas wanita kelahiran 26 April 1994 membuka obrolannya dengan Pos Kota, belum lama ini. Dikatakan, kalau tetap bermain di Indonesia, jelas kemampuannya segitu-gitu saja. Karena cewek jebolan Universitas Trisakti jurusan Fakultas Hukum ini merupakan pemain dengan kemampuan di atas rata-rata pemain Indonesia selain Aprilia Manganang. “Tapi ah sudahlah,” ujarnya seolah tak mau membahas lagi obsesinya bermain di liga luar negeri. Apalagi kini dirinya sudah menjadi Bhayangkari Negara dengan pangkat Ipda Pol. Putri tunggal dari pasangan Ahmad Sahdan-Woro Sulandari ini lulus SIPSS (Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana) bulan September 2017. DI MANA SAJA Pemain voli nasional dengan tinggi 178 Cm ini ditempatkan di divisi hukum Mabes Polri. “Sebagai abdi negara saya siap ditempatkan dimana saja. Tapi saya sekarang membantu tim PGN Popsivo Polwan di Proliga 2018 ini,” jelas pemain yang berposisi sebagai open spike. Cewek yang biasa dipanggili Alia ini memulai karir bermain voli saat usianya mencapai 9 tahun tepatnya waktu kelas 3 SD. Alia kecil waktu itu suka melihat ayahnya bermain voli di lapangan dekat rumahnya di daerah Bekasi. “Saya lantas minta dimasukkan ke klub. Klub pertama saya Vortal dan pelatih pertama saya adalah Hara Azra,” kenang cewek yang hobi makan bakso dan nasi goreng ini. Kemampuannya lantas meningkat. Apalagi ditopang tinggi badan yang ideal. Tak mengerankan meski masih remaja Alia memiliki smash yang menggelegar. Usia 13 tahun Alia sudah ikut berkompetisi di ajang Proliga. Ia bergabung dengan klub top yakni BNI Taplus di tahun 2007 dan langsung juara. Ia pun lantas menjadi langganan Tim Nasional. Sebagai anak tunggal ternyata Alia sangat dekat dengan ayahnya yang seorang pengacara. “Saya lebih dekat dengan ayah. Kalau curhat pasti ke ayah. Banyak yang bilang saya seperti pacaran dengan ayah, hehe..,” ujar Alia yang memiliki jangkauan lompat 3,09 meter. Saking dekatnya dengan sang ayah, banyak cowok-cowok yang takut mendekatinya. Apalagi kini ia seorang polisi wah makin takut saja cowok mendekatinya. “Ah saya gak galak kok, cuman saya selektif memilih pendamping yang akan menjadi imam saya kelak,” jelasnya. Alia kini tengah berjuang di ajang Proliga 2018 untuk membawa tim Popsivo Polwan meraiah juara. Di putaran pertama Tim Popsivo menderita satu kali kalah melawan Gresik Petrokimia dan menang sekali melawan Jakarta BNI Taplus. (hari bukhari/st)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT