Parkir di Polda Rawan Teroris, Kapolri Sebut akan Bangun Gedung Parkir

Jumat 19 Jan 2018, 16:25 WIB

JAKARTA (Pos Kota) -  Kapolri Jenderal Tito Karnavian sebut akan kembali membangun gedung parkir di Polda Metro Jaya pasca meresmikan Gedung Promoter 23 lantai Polda Metro Jaya, Jumat (19/1/2018. Hal itu disampaikan Tito melihat suasana Polda Metro Jaya yang masih terkesan semrawut karena anggota dan pengunjung masih memarkir kendaraan di sekitar bahu jalan kawasan Polda Metro Jaya. Bahkan, disebut Tito, kawasan Polda Metro Jaya masih rawan terhadap ancaman teroris. Pasalnya, antara anggota dan pengunjung sudah susah dibedakan. "Ini sebetulnya belum tuntas (pembangunan Gedung Promoter), kita melihat di dalam Polda Metro sangat semrawut sekali, parkir juga sangat semrawut sehingga kalaupun ada pelaku teror mungkin menaruh bom di samping gedung Kapolda ini tidak bisa terdeteksi karena susah bisa membedakan antara pengunjung dengan anggota Polri," kata Tito di Mapolda Metro Jaya, Jumat (19/1/2018). Untuk itu, Tito sampaikan dan telah berdiskusi dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis untuk membangun gedung parkir baru. "Sehingga salah satu jalan keluarnya yang sudah kita rencanakan dengan Pak Kapolda adalah membangun gedung parkir di samping BPMJ (Balai Pertemuan Metro Jaya). Nanti kalau sudah dibangun bisa muat sekitaran 2 ribu," tutur Kapolri. Selain itu, setelah gedung parkir dibangun pola pengamanan juga akan diperketat dengan menyiapkan ID khusus bagi pengunjung agar bisa dibedakan dengan anggota polisi. "Setelah itu akan ditutup dengan pagar besi mungkin, juga yang masuk bertamu akan meninggalkan ID kecuali anggota sehingga bisa dibedakan yang mana polisi, atau anggota dan mana yang pengunjung dan yang lain," ucap Tito. (Baca: Kapolri: Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Harus Sampaikan Informasi yang Valid) Setelah diresmikan nantinya ruang Kapolda dan beberapa Direktorat akan berpindah ke Gedung Promoter sehingga gedung utama yang lama bisa digunakan untuk ruang lain. "Kemudian untuk gedung Polda yang lama itu harus dikosongkan dan akan diisi dengan monitoring sistem karena TMCC (Traffic Management Crisis Center) semakin sempit, sementara alat semakin canggih jadi akan memberika tempat yang luas," pungkas Tito. (Yendhi/win)

Berita Terkait

News Update