ADVERTISEMENT

Pasokan Beras di Pasar Induk Cipinang hanya Sepertiga dari Biasanya

Selasa, 16 Januari 2018 22:30 WIB

Share
Pasokan Beras di Pasar Induk Cipinang hanya Sepertiga dari Biasanya

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA  (Pos Kota) - Pedagang beras di Pasar Induk beras Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur, meminta pemerintah untuk segera melakukan impor. Langkah itu diperlukan karena saat ini pasokan beras terus menurun dan panen besar masih cukup lama. Suyono, 55, pedagang yang mengharapkan pemerintah segera mengambil langkah dengan melakukan impor. Pasalnya, saat ini pasokan beras di pasar Induk beras terus melorot dan mencapai 30 persen. "Biasanya beras yang masuk perhari bisa 2500-3000 ton, cuma sekarang nggak ada sepertiganya," katanya, di pasar induk beras Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (16/1). Dikatakan Suyono, terkendalanya pasokan beras yang masuk disebabkan adanya gagal panen di beberapa provinsi. Sehingga, beras yang saat ini masuk hanya dari Sulawesi yang jumlahnya tak terlalu banyak. "Pemerintah harus segera impor. Sebenarnya ini terlambat, harusnya sejak November lalu sudah dilakukan, namun alasannya selalu pasokan cukup," ungkapnya. Hal yang sama juga disampaikan Zulkifli Rasid, yang menilai impor harus segera dilakukan. Pasalnya, dirinya telah melihat kondisi yang ada saat ini dimana pasokan beras kurang dan membuat harga terus melambung. "Peraturannya kan kita tidak boleh impor kalau cukup, ya saat ini beras kurang, makanya harus impor," tegas pria yang juga menjabat sebagai ketua Koperasi pedagang Induk Cipinang. Zulkifli menilai, ungkapan Menteri Pertanian Amran Suleman yang menyebut Indonesia tak perlu impor, sama sekali tak sesuai. Apalagi, menteri yang terus menyebut antisipasi kelangkaan beras dengan melakukan penanaman, akhirnya tak terbukti dan beras semakin sulit. "Jadi saya bilang, data dari Mentan itu tidak valid, karena saat ini beras langka dan harga terus melambung," ungkapnya. Zulkifli menambahkan, adanya dugaan permainan petani dan tengkulak atas kelangkaan beras disebutnya tidak benar, karena saat ini ada satgas yang mengawasi. Sehingga, upaya impor harus segera dilakukan untuk mengatasi masalah kelangkaan dan tingginya harga beras. "Saya sudah tiga bulan lalu sampaikan akan adanya kekurangan tapi tidak didengar, Mentan dengan PD-nya bilang cukup, tapi nyatanya seperti ini," ungkapnya. (Ifand/win)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT