ADVERTISEMENT

Keresahan Pemilik Kapal Tradisional Setelah Kapal Mewah Beroperasi

Senin, 8 Januari 2018 23:53 WIB

Share
Keresahan Pemilik Kapal Tradisional Setelah Kapal Mewah Beroperasi

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA (Pos Kota) – Pemilik kapal tradisional di Kabupetan Kepulauan Seribu, Senin (8/1) menggelar mogok operasi. Aksi ini dilakukan karena mereka resah dengan keberadaan Kapal Express Bahari dan predator yang mencari penumpang di Pelabuhan Kali Adem. Mustawa, 43, nahkoda kapal mengatakan, pemilik kapal keberatan dengan adanya Express Bahari dan Predator yang beroperasi dari Pelabuhan Kali Adem tujuan Pulau Tidung. Sebab dengan adanya kapal mewah ini mereka akan tersingkir. "Keberadaan mereka dapat mengurangi pendapatan kami pemilik kapal tradisional, dengan kata lain merasa tersaingi. Padahal kami juga sama-sama membayar biaya tambat labuh dan mematuhi aturan yang ada. Express Bahari dan Predator mengeluarkan tarif harga murah tidak jauh dari tarif kapal tradisional, sehingga banyak penumpang baik wisatawan maupun warga lebih memilih naik Express Bahari,"kata Mustawa. Untuk itu dirinya dan pemilik kapal tradisional berharap kepada pemerintah mencarikan solusi. Sebab ini jika tidak segera diambil tindakan tentu akan membuat mati suri kapal tradisional yang ada di Pulau Seribu. Ditambahkan oleh Mustawa, pihaknya menuntut Kapal Bahari Express dan Predator tidak boleh beroperasi di Pelabuhan Kali Adem. Kedua Kapal Bahari Express dan Predator harus menjual tiket dengan harga 2x lipat dari harga tiket kapal ojek. Dan yang ketiga Kapal Bahari Express jangan hanya melayani trayek Kali Adem - Pulau Tidung, tapi harus juga melayani rute pulau-pulau penduduk yang lain. Camat Kepulauan Seribu Selatan, Agus Setiawan, mengatakan pihaknya menampung seluruh aspirasi dari pemilik kapal tradisional. Selain itu pihaknya juga akan menyampaikan hal ini kepada pihak berwenang dan siap untuk memfasilitasi pertemuan kedua belah pihak. "Kami akan secepatnya memediasikan dengan pihak terkait. Mudah-mudahan dalam waktu dekat akan segera mendapatkan solusinya yang terbaik,"kata Agus Setiawan. Camat juga meminta kepada pihak kapal tradisional agar segera beroperasi kembali untuk melayani masyarakat. Sebab jika lama-lama akan membuat penumpang keleleran. (Wandi)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT